Dishub Petakan Potensi Parkir Diberbagai Titik Lokasi
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan menggelar Forum Lalulintas dan Angkutan Jalan di Hotel Horison, Rabu (11/12), untuk membahas kajian potensi parkir di kota ini.
Forum tersebut menghadirkan Kepala Dishub Balikpapan Adwar Skenda Putra, Kepala UPTD Pengelolaan Parkir Bastian, serta konsultan dan pemangku kepentingan terkait.
Menurut Adwar Skenda, yang akrab disapa Edo, Dishub Balikpapan tengah menyusun kajian mendalam terkait parkir on-street guna memetakan potensi parkir yang belum terkelola. Kajian ini juga bertujuan mengatasi kendala dalam pengelolaan parkir di lapangan.
“Kami berharap masukan dari berbagai pihak dapat menyempurnakan kajian ini. Salah satu fokus utama adalah menciptakan kantong parkir di jalan nasional, seperti Jalan Iswahyudi dan Syarifuddin Yoes, yang sangat membutuhkan fasilitas parkir,” jelas Edo.
Kajian tersebut mencatat bahwa potensi pendapatan parkir di Kota Balikpapan diperkirakan mencapai Rp33 miliar. Hasilnya akan menjadi acuan untuk pengelolaan parkir, baik oleh Dishub melalui UPTD maupun dengan melibatkan pihak ketiga.
“Jika dikelola pihak ketiga, kami akan memastikan semua berjalan sesuai aturan. Langkah ini juga penting untuk meningkatkan PAD dari sektor parkir,” tambahnya.
Selain potensi pendapatan, forum ini juga membahas rancangan Peraturan Wali Kota (Perwali) yang mendukung Peraturan Daerah (Perda) terkait parkir. Regulasi baru ini akan mengatur penindakan tegas terhadap pelanggaran parkir, termasuk penggunaan stiker, pencabutan pentil, hingga penderekan kendaraan.
Libatkan Analisis Lokasi
Bastian, Kepala UPTD Pengelolaan Parkir, menekankan pentingnya data akurat dalam menentukan potensi setiap lokasi parkir. Kajian ini juga melibatkan analisis lokasi baru, seperti kawasan MT Haryono.
“Kajian ini akan memetakan lokasi mana yang memiliki potensi besar dan bagaimana mengelolanya secara optimal. Tidak semua lokasi parkir memiliki karakteristik yang sama, ada yang lebih ramai di malam hari dibandingkan pagi hari,” ujar Bastian.
Ia juga menambahkan bahwa beberapa lokasi, seperti parkir ruko, bersifat privat sehingga tidak dapat dikomersialkan. Sinkronisasi data dan perhitungan lapangan menjadi kunci keberhasilan pengelolaan parkir yang lebih maksimal.
Bastian berharap hasil kajian ini dapat secara bertahap meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir. Namun, ia menegaskan bahwa implementasi strategi ini membutuhkan waktu.
“Tidak serta-merta hasil kajian hari ini langsung diterapkan besok. Proses ini harus memastikan data potensi parkir benar-benar sesuai dengan kondisi lapangan,” katanya.
Forum ini diharapkan menjadi langkah awal menciptakan sistem pengelolaan parkir yang lebih tertata, transparan, dan berkontribusi signifikan bagi pembangunan Kota Balikpapan.***
BACA JUGA