Ditaklukkan China, Ini Kata Pelatih Indonesia
BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Pelatih Tim Pelajar Indonesia Bambang Warsito mengakui, anak asuhnya tidak bisa mengendalikan emosi, saat dipermalukan China 1-2 dalam laga terakhir Grup B dalam turnamen Asian School Football Championship (ASFC) U-18 atau Piala Pelajar 2019 di stadion Batakan, Rabu sore (20/11/3019).
“Betul karena kita ketinggalan, anak-anak memang cepat naik emosi. Saya sudah coba redam. Tapi memang begitu mereka akan ulur-ulur waktu yang membuat pemain emosi,” ujarnya.
Menurutnya, akibat emosi tersebut permainan Indonesia juga tidak seperti dua laga sebelumnya saat mengalahkan Sri Lanka 8-0 dan Korea Selatan 2-10. Para pemain pun terlihat terburu-buru. Sehingga sejumlah peluang emas gagal dikonversi menjadi gol.
Selain itu, para pemain juga terlihat individual. Kolektifitas dengan mengandalkan kecepatan dan sentuhan satu dua yang menjadi ciri khas Indonesia justru tak terlihat. Bambang mengatakan, gara-gara tertinggal sehingga buyar permainan Indonesia
“Kita instruksikan mainnya dari kaki ke kaki, tidak seperti itu individual. Tapi memang main bola situasinya di dalam ketika tertinggal buru-buru, kita hanya bisa menyayangkan,” katanya .
Bambang pun menyesalkan gol kedua China, karena akibat kelengahan lini belakang Indonesia. Harusnya kata dia, minimal hasilnya imbang. Meski begitu, dia tetap apresiasi perjuangan anak asuhnya yang tetap lolos ke semifinal dan jadi juara Grup B.
“Harusnya imbang lawan China, kalau saja kita tidak lengah. Kita juga banyak peluang tapi pemain kurang tenang penyelesaian akhir,” ujarnya.
Dalam laga tersebut, gelandang timnas U-19 Supriyadi juga tidak diturunkan karena belum pulih benar. Selain itu kata Bambang para pemain juga kelelahan. Karena jadwal yang padat. Kondisi itu kurang menguntungkan bagi skuat Pelajar Indonesia.
“Dengan hilangnya Supriyadi, kita tidak berani memaksakan. Attalah juga belum bugar betul, dan, jadi memang kita sedikit kesulitan,” tukasnya.
BACA JUGA