Top Header Ad

Ditanya Warga Kapan Antrian BBM di SPBU  Berakhir, Begini Kata Gubernur Kaltim

Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud saat sidak SPUB / Pemprov Kaltim
Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud saat sidak SPUB / Pemprov Kaltim

SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, menanggapi keluhan masyarakat terkait antrian panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang kerap terjadi.

Seperti diketahui, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU PM Noor Sempaja, Samarinda, pada Sabtu, 5 April 2025, ketika sesi wawancara dengan wartawan, seorang pria dari antrean di SPBU tiba-tiba mengangkat tangan.

Pria itu mengajukan pertanyaan langsung kepada Gubernur, bertanya kapan Kdi Kaltim tidak antri BBM. “Kapan tidak ada lagi antrean panjang BBM seperti ini?” tanya pria itu, dikutip inibalikpapan.

Gubernur menanggapi dengan senyum, lalu balik bertanya, “Bapak mengisi BBM jenis apa?” Pria tersebut menjawab bahwa ia menggunakan Pertalite, jenis BBM bersubsidi dengan RON 90.

Gubernur menjelaskan, antrean BBM kemungkinan masih akan terus terjadi, khususnya yang bersubsidi karena pertumbuhan jumlah kendaraan tidak diimbangi dengan penambahan SPBU. Bahkan, beberapa SPBU diketahui justru tutup.

“Kami mengundang masyarakat dan investor yang ingin membuka usaha SPBU agar segera berkomunikasi dengan Pertamina, baik langsung maupun melalui situs web kemitraan resmi,” ujar Gubernur.

BACA JUGA :

Ia meyakini bahwa bertambahnya jumlah SPBU akan menjadi solusi jangka menengah dan panjang untuk mengatasi antrean dan memperluas akses masyarakat terhadap BBM berkualitas.

Investasi SPBU Terbuka untuk Umum

Manager Retail Sales Regional Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga, Addieb Arselan, yang mendampingi Gubernur dalam sidak tersebut, menjgungkapkan, syarat-syarat investasi SPBU.

“Luas lahan minimal 1.000 m², idealnya 5.000 m². Untuk lokasi di pinggir jalan, minimal 3.000 m²,” jelas Addieb.

Dari sisi biaya, investasi awal untuk pengadaan perangkat SPBU minimal sekitar Rp3 miliar, dengan kapasitas 8 nozzle. Margin keuntungan diperkirakan sekitar 4-5 persen dari harga jual Pertalite, Pertamax, dan Bio Solar.

Gubernur Rudy Mas’ud menegaskan komitmennya untuk mencari solusi terbaik dengan menggandeng berbagai pihak. Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas BBM bersubsidi dan non-subsidi/ adpimprovkaltim

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses