DKK Balikpapan Tingkatkan Pembinaan, Penanganan Bayi Prematur
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan melalui Tim Kerja (Timker) Kesehatan Keluarga (Kesga) menyelenggarakan kegiatan pembinaan khusus bagi Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas Kariangau beberapa waktu lalu.
Acara ini dihadiri oleh dokter, bidan, Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM), dan staf Puskesmas Kariangau. Selain itu, juga hadir dokter perawat dan bidan dari Puskesmas Graha Indah.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Izzah Baridah, Sp.A., hadir sebagai narasumber utama dan memberikan penjelasan mendalam mengenai penanganan bayi prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Materi yang disampaikan mencakup konsep “First Golden Hour” atau jam pertama yang krusial bagi bayi, serta metode perawatan kanguru untuk bayi yang lahir dengan kondisi BBLR.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Tim Kerja Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Nanik Sri Wahyuni, MPH, yang mendukung pentingnya kegiatan pembinaan ini.
Disampaikan dr Izzah, bahwa bayi prematur dan BBLR menjadi fokus utama kegiatan ini mengingat tingginya risiko kematian pada kelompok bayi tersebut.
“Data menunjukkan bahwa prematuritas dan BBLR merupakan salah satu penyebab utama kematian bayi, sehingga penanganan dini sangat penting,” jelasnya.
Dalam pemaparannya, dr. Izzah menyampaikan pentingnya deteksi dini untuk mengurangi risiko BBLR. Dengan pemeriksaan USG pada trimester ketiga, petugas medis dapat mendeteksi potensi BBLR sehingga dapat dilakukan intervensi yang diperlukan.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan bayi lahir dengan berat badan yang sehat, yaitu lebih dari 2.500 gram, sehingga dapat mengurangi risiko komplikasi kesehatan pada bayi.
Bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan rendah memerlukan perawatan intensif dan nutrisi yang optimal agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga mereka bisa berkontribusi sebagai generasi emas di tahun 2045.
Layanan Perawatan Dasar
Menurut dr. Nur Ayu Hasanah, Kepala Puskesmas Kariangau, PONED adalah layanan kesehatan yang memberikan perawatan dasar darurat bagi ibu hamil dan bayi baru lahir.
Kegiatan pembinaan ini merupakan bagian dari upaya rutin Dinas Kesehatan Kota Balikpapan untuk mendukung Puskesmas PONED dalam memberikan pelayanan persalinan yang optimal dan menangani kondisi darurat neonatal.
“Kami berharap melalui materi yang disampaikan ini, motivasi petugas kesehatan meningkat dalam melakukan deteksi dini pada ibu hamil. Pemeriksaan USG secara berkala di puskesmas penting untuk mendeteksi potensi masalah sehingga jika ditemukan kondisi kritis, dapat segera dirujuk dan ditangani secara tepat,” jelas dr. Ayu kembali.
Ditambahkan dr Ayu, kegiatan pembinaan PONED di Puskesmas Kariangau biasanya menghadirkan narasumber dari berbagai spesialisasi, termasuk dokter spesialis kandungan dan anak.
Pada pembinaan kali ini, dr. Izzah dari spesialis anak mengisi acara. Sayangnya, dokter spesialis kandungan tidak dapat hadir karena harus menangani operasi darurat.
Sementara itu menurut Ketua Tim Kerja Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Nanik Sri Wahyuni, menegaskan bahwa kegiatan pembinaan ini bertujuan. Untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan terbaik, terutama pada kasus persalinan dan neonatal yang membutuhkan penanganan khusus.
Dengan adanya edukasi rutin bagi tenaga kesehatan, diharapkan mereka dapat melakukan tindakan pencegahan lebih dini, sehingga risiko kematian bayi dapat ditekan.
Pembinaan yang dilakukan oleh Tim Kerja Kesehatan Keluarga DKK Balikpapan ini menjadi langkah penting. Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi ibu dan anak, serta menciptakan generasi yang lebih sehat di masa mendatang.
“Dukungan dari berbagai pihak diharapkan terus mengalir agar program kesehatan ini dapat berjalan secara berkesinambungan, mendukung visi kota Balikpapan. Dalam melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” tutup Nanik.
BACA JUGA