DKUMKMP Balikpapan Dorong Industri Rumah Tangga dan Produk Lokal untuk Tumbuh Lebih Pesat
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Industri rumah tangga di Kota Balikpapan diprediksi akan semakin berkembang dengan adanya IKN di pulau Kalimantan.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan, Heruressandy menegaskan, bahwa industri rumah tangga memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Menurutnya, sektor ini terbukti tangguh menghadapi krisis ekonomi dan dapat menjadi motor penggerak perekonomian lokal.
Heru menyebut, Indonesia perlu belajar dari China yang berhasil mengembangkan industri rumah tangganya secara pesat. Di sana, pembangunan pabrik melibatkan masyarakat lokal dengan memberikan pendidikan teknis terkait, seperti pembuatan sirkuit.
“Industri rumah tangga mereka benar-benar berbasis teknologi. Sedangkan kita lebih fokus pada produk kuliner,” ujar Heruressandy kepada media, Kamis (12/12/2024).
DKUMKMP saat ini tengah mengembangkan Sentra Industri Kecil Teritip (SIKT) di Kelurahan Teritip, Balikpapan Timur. Sentra ini dirancang untuk memaksimalkan pengolahan hasil laut dan pertanian.
“Siklus ekonominya sudah berjalan dengan baik. Contohnya, pengusaha kuliner kerupuk singkong memanfaatkan bahan baku lokal, yang juga membantu meningkatkan pendapatan petani,” jelasnya.
Ia menambahkan, industri ini turut menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat. “Dengan adanya industri ini, masyarakat yang sebelumnya menganggur bisa bekerja, mendapatkan penghasilan, dan memenuhi kebutuhan hidupnya,” katanya.
Selain mengembangkan SIKT, DKUMKMP juga akan mengevaluasi Peraturan Wali Kota Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pemanfaatan Produk Lokal di Hotel dan Restoran. Heru berharap, produk-produk olahan UMKM lokal seperti amplang dan kerupuk singkong dapat menggantikan produk impor yang selama ini mendominasi.
Menurutnya, produk UMKM lokal memiliki kualitas tinggi, higienis, dan harga yang terjangkau. Namun, rendahnya minat masyarakat terhadap produk lokal menjadi tantangan.
“Padahal, produk lokal lebih terjamin mulai dari halal hingga proses pengolahannya. Berbeda dengan produk impor yang kadang tidak kita ketahui asal-usulnya,” tuturnya.
DKUMKMP juga berupaya mendorong digitalisasi UMKM. Saat ini, baru 20 persen UMKM di Balikpapan yang melek teknologi. Adwar optimis, dengan adopsi teknologi, produk lokal dapat bersaing di pasar yang lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Adwar berharap industri rumah tangga di Balikpapan tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang pesat dan menjadi andalan perekonomian kota.***
BACA JUGA