Dorong Kota Ramah Anak, Forum Anak Balikpapan Ajukan Belasan Aspirasi

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Forum Anak Balikpapan mengajukan 12 poin aspirasi kepada pemerintah kota dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2025 di Auditorium Balai Kota. Perwakilan Forum Anak, Raisya, menyampaikan aspirasi sebagai upaya mewujudkan lingkungan yang lebih ramah dan aman bagi anak-anak.
Salah satu poin yang ia ajukan adalah digitalisasi konten ramah anak. “Forum Anak meminta pemerintah mengatur kebijakan terkait akses internet dan media sosial agar anak-anak tidak terpapar konten yang tidak sesuai usia,” ujarnya dalam siaran pers yang inibalikpapan.com terima.
Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya penyediaan ruang bermain ramah anak (RBRA) di setiap kelurahan atau kecamatan. Tentu dengan pengawasan dan perawatan fasilitas yang sudah ada.
Penegakan kebijakan larangan iklan rokok juga menjadi perhatian. Forum Anak mendesak pemerintah memperketat aturan agar tidak ada lagi promosi rokok di jalanan kota. Mereka juga mengusulkan sanksi bagi warung, toko, dan minimarket yang menjual rokok konvensional maupun elektrik kepada anak-anak.
Isu pendidikan turut menjadi sorotan, terutama bagi anak putus sekolah. Forum Anak mendorong adanya program pendampingan dan pembinaan yang melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, serta keluarga agar anak-anak bisa kembali mendapatkan hak pendidikan mereka.
Selain itu, mereka mengusulkan penyediaan zona aman selamat sekolah (ZOSS) di enam kecamatan yang berbatasan langsung dengan jalan raya besar.
Terkait transportasi, Forum Anak meminta pemerintah menyediakan sekolah ramah anak dengan sistem transportasi terintegrasi, khususnya di Balikpapan Barat, Utara, dan Timur. Mereka juga menyoroti perlunya fasilitas pejalan kaki dan halte yang aman bagi anak, terutama di kawasan pendidikan seperti Kampung Pelajar Gunung Pasir, Jalan Indra Gula, dan Jalan Sumber Rejo 1.
Persoalan pekerja anak juga mereka soroti dalam aspirasi ini. Forum Anak meminta pemerintah melakukan pendampingan bagi anak yang bekerja serta menindak pihak-pihak yang terlibat dalam eksploitasi anak. Selain itu, mereka menekankan perlunya perhatian terhadap kenakalan remaja dan penyalahgunaan zat adiktif seperti narkoba dan rokok.***
BACA JUGA