DP3AKB Balikpapan Sebut Kelurahan Sumber Rejo Masuk Swasembada Prodeskel

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dari 34 kelurahan yang ada di Kota Balikpapan. Baru Kelurahan Sumber Rejo yang masuk dalam kategori swasembada pada Profil Desa dan Kelurahan (Prodeskel).

Kepala DP3AKB Kota Balikpapan Heria Prisni mengatakan, bahwa Profil Desa dan Kelurahan adalah sistem informasi (aplikasi) berbasis Web (Online) yang disusun dan digunakan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007.

“Prodeskel memberikan gambaran menyeluruh tentang karakteristik desa dan kelurahan, meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana, serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi oleh desa dan kelurahan,” ujar Heria Prisni kepada awak media, Senin (7/10/2024).

Dimana data yang diinput oleh kelurahan  tidak akan menjadi sia-sia, karena dapat terpantau oleh pusat.

“Data yang diinput oleh bapak dan ibu akan dimonitor oleh pusat, dan jika data kita termonitor, maka akan tersampaikan ke pimpinan dan Wali kota kita. Saya ingatkan agar bapak dan ibu melengkapi data dengan baik, karena data ini sangat penting bagi penilaian kinerja Wali Kota Balikpapan,” tegasnya.

Selain itu, Heria Prisni memberikan apresiasi kepada Kelurahan Sumber Rejo yang sudah berhasil mencapai klasifikasi swasembada pada 14 Agustus 2024. Hanya kelurahan Sumberejo yang berhasil mencapai klasifikasi tersebut. Sedangkan 22 kelurahan lainnya tergolong klasifikasi swakarya, dan 17 kelurahan lagi tergolong klasifikasi swadaya.

“Kami berharap pada akhir tahun nanti, penginputan data dapat selesai. Saya berharap pada monitoring dan evaluasi tahun 2025, seluruh kelurahan dapat mencapai klasifikasi swasembada,” jelas Heria Prisni.

Tingkatkan Klasifikasi Kelurahan

Perlu diketahui klasifikasi Prodeskel terdiri dari Swadaya, Swakarya dan Swasembada. 

Heria menjelaskan, bahwa asistensi ini bertujuan untuk mempercepat peningkatan status klasifikasi kelurahan. Sehingga tidak ada lagi kelurahan di Kota Balikpapan yang berstatus Swadaya.

 “Melalui asistensi Profil Desa dan Kelurahan ini, diharapkan dapat meningkatkan klasifikasi desa dari Swadaya menjadi Swakarya atau Swasembada,” ujarnya.

Kegiatan inni menjadi langkah awal bagi DP3AKB untuk melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap hasil inputan data yang dilakukan peserta. 

“Tindak lanjut dari kegiatan ini akan dilaksanakan sehari setelahnya untuk meninjau perkembangan klasifikasi kelurahan berdasarkan data yang telah di-update,” akunya.

Ia juga menekankan pentingnya updating data oleh peserta agar sesuai dengan kondisi terkini kelurahan masing-masing.

 “Prodeskel sangat bermanfaat sebagai dasar pembuatan keputusan dalam pembangunan di Kelurahan. Oleh karena itu, sangat diperlukan data yang akurat dan terkini untuk memahami kondisi desa secara menyeluruh,” tambahnya.

Namun, dalam pelaksanaan asistensi ini terdapat beberapa tantangan. Waktu yang terbatas menjadi salah satu kendala utama, mengingat banyaknya indikator data yang harus diinput. Yang tidak memungkinkan untuk dibahas dalam waktu tiga jam.

Sebagai tindak lanjut, hasil asistensi akan difollow-up  dengan mengecek hasil analisis klasifikasi kelurahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Networks

suara