DPOP Lihat Objek Wisata di Balikpapan Bertambah
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Lokasi objek wisata di Kota Balikpapan semakin banyak jumlahnya dan beragam, baik yang dikelola Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan maupun yang masih dikelola oleh pihak swasta.
Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Kota Balilpapan, Abdul Majid mengatakan, ada tiga lokasi wisata baru yang saat ini sedang dikembangkan di Kota Balikpapan yakni Kang Bejo di Balikpapan Tengah, Desa Bambu Wanadesa di Balikpapan Utara serta Destinasi Teluk Bayur di wilayah pesisir Balikpapan Timur.
“Potensi destinasi wisata Kota Balikpapan yang bisa dikembangkan swasta, memang meningkat selama setahun ke belakang,” ujar Abdul Majid kepada media, Selasa (2/11/2021)
Majid mengatakan, Pemerintah Kota Balikpapan akan meningkatkan peran pihak ketiga atau swasta dalam menambah potensi destinasi wisata. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan penyerapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata di Kota Balikpapan.
“Kami sangat mengapresiasi dan sangat bangga kalau swasta bisa menyediakan destinasi-destinasi baru,” akunya.
Menurutnya, selama ini pemerintah Kota Balikpapan memang menghadapi keterbatasan seperti minimnya anggaran. Selain itu, alasan tidak adanya aset Pemkot Balikpapan yang juga berpotensi dikembangkan sebagai sarana wisata baru.
“Kami juga telah berkomunikasi dengan pihak pengelola agar destinasi wisata dapat dikembangkan,” kata Majid.
Diantaranya pengelola objek wisata harus memenuhi standar sapta wisata. Sehingga tidak serta merta dilakukan penarikan tiket bea masuk.
“Karena memang kita tidak mungkin menyediakan atau menarik retribusi kalau kita tidak menyediakan sarana dan prasarananya,” terangnya.
Ia menjelaskan, pemerintah kota memang tidak bisa langsung membantu dalam bentuk dana untuk pengembangan destinasi wisata yang dikelola oleh swasta. Hanya sebatas peningkatan fasilitas di sekitar destinasi seperti akses jalan agar masyarakat mudah untuk mengakses.
“Pengembangan destinasi wisata yang dikelola swasta, juga akan memberikan multi efek terhadap pertumbuhan ekonomi, seperti kafe, rumah makan dan lainnya,” imbuhnya.
Kata dia, kontribusi swasta dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD), sebenarnya tidak hanya mengharapkan dari destinasi wisata baru. “Tapi secara makro, perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencatatkan kontribusi swasta dari sektor jasa, perhotelan, restoran dan lain-lain,” akunya.
Sebelumnya, Kepala DPOP Kota Balikpapan, Doortje Marpaung mengatakan, untuk saat ini tingkat kunjungan warga ke tempat objek wisata di Kota Balikpapan cukup tinggi, hal ini terlihat dari capaian pendapatan daerah yang mencapai Rp 1,9 miliar.
“Kalau dilihat grafiknya tingkat kunjungan wisata meningkat capai Rp 1,9 miliar, meski baru sepertiga dari capaian 2019 lalu diangka Rp 3 miliar,” ujar Doortje Marpaung.
Doortje menambahkan, untuk di 2021 ini yang kasus pandeminya begitu tinggi sejak pada awal tahun sampai Februari tutup, lanjut lagi Maret, Mei, Juni, Juli yang mengakibatkan pemasukan pendapatan daerah tidak ada sama sekali.
“Kalau sekarang sudah mulai merangkak naik capai Rp 1,9 miliar untuk pendapatan kita dari sektor Pariwisata,” tutupnya.
BACA JUGA