Top Header Ad

DPR Desak Investigasi Transparan Kasus Pembunuhan Jurnalis di Banjarbaru oleh Oknum TNI AL

Meninggal dunia /ilustrasi /boombastis
Meninggal dunia /ilustrasi /boombastis

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, menyoroti kasus dugaan pembunuhan jurnalis Juwita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Kasus ini diduga melibatkan seorang anggota TNI Angkatan Laut (TNI AL), memicu desakan agar penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dan transparan.

Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan pentingnya mengungkap motif pembunuhan dan kemungkinan keterlibatan pihak lain.

“Saya meminta penyelidikan dilakukan secara intensif. Harus diungkap apa sebenarnya motif pembunuhan ini, apakah pelaku bertindak sendiri atau ada pihak lain yang terlibat,” ujar TB Hasanuddin, dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.

Berdasarkan informasi yang beredar, korban dan pelaku diketahui telah menjalin hubungan asmara dan berencana menikah pada Mei mendatang. Namun, insiden tragis ini justru terjadi, menuntut investigasi lebih dalam.

BACA JUGA :

Evaluasi Serius terhadap TNI AL

TB Hasanuddin juga meminta Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) untuk menangani kasus ini dengan serius, mengingat meningkatnya pelanggaran berat yang melibatkan oknum TNI AL.

“Ini bukan kasus pertama. Sudah beberapa kali terjadi pelanggaran serius oleh oknum TNI AL, termasuk pembunuhan. Perlu ada evaluasi mendalam terhadap satuan, khususnya dalam pembinaan personel agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.

Hukuman Maksimal dan Tanpa Impunitas

Selain transparansi penyelidikan, TB Hasanuddin menuntut agar pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Tidak boleh ada impunitas! Jika terbukti bersalah, pelaku harus dihukum maksimal agar menimbulkan efek jera dan menjaga nama baik institusi TNI AL,” pungkasnya.

Kasus ini kini menjadi sorotan publik dan diharapkan segera terungkap secara terang benderang.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses