DPR Soroti Terkait Terlantarnya Jemaah Haji di Muzdalifah, Puan : Harus Ada Upaya Perbaikan

Ketua DPR, Puan Maharani. (Dok: DPR)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah harus memiliki strategi antisipasi menghadapi situasi darurat saat pelaksanaan haji. Demikian disampaikan Ketua DPR Puan Maharani

Pernyataan mantan Menteri Koordinator PMK itu terkait peristiwa telantarnya jemaah haji Indonesia di Muzdalifah, usai menunaikan ibadah wukuf di Arafah.

Seperti diketahui, terdapat ribuan jemaah haji Indonesia yang telantar dan tertahan di Muzdalifah dari dinihari sampai sore menunggu bus jemputan untuk ke Mina.

Mereka terlihat duduk di tepian jalan terjemur terik matahari, di mana suhu saat itu mencapai 42 derajat celcius tanpa ada perbekalan makanan dan minuman yang cukup. 

“Saya memahami Pemerintah dan petugas haji sudah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, tapi harus ada upaya perbaikan agar ke depan penyelanggaraan haji bisa lebih baik dan tidak membuat jemaah haji kita kesulitan,” kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/6/2023). 

Politisi PDIP itu mengatakan, penyelenggara haji perlu memiliki sistem manajemen krisis untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak bisa diprediksi.

“Kejadian di Muzdalifah memang di luar kendali. Kami berharap ke depan perbaiki manajemen antar jemput jemaah, termasuk untuk makanan,” ujarnya

“Bagaimana kita mengantisipasi agar dalam kondisi sulit yang tak terhindarkan, jemaah tetap nyaman dan aman,”

Dia juga menyoroti kuota 30 persen lansia dari total jemaah yang menunaikan ibadah haji tahun ini. Menurut Puan, para jemaah lansia harus mendapat porsi perhatian lebih karena mereka cenderung kesulitan saat menyelesaikan rangkaian ibadah haji. 

“DPR menyadari bahwa kuota haji yang bertambah menambah beban pekerjaan Pemerintah dan petugas haji, jadi harus ada persiapan yang lebih matang. Apalagi haji kali ini banyak lansia. Selain petugas harus diperbanyak, treatment khusus perlu lebih diperhatikan,” ujarnya.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) per 23 Maret lalu, ada hampir 70 ribu jemaah haji lansia yang diberangkatkan tahun 2023 ini.

Puan meminta Pemerintah menyiapkan akomodasi serta fasilitas tambahan bagi jemaah haji lansia dan penyandang disabilitas. Salah satunya adalah menambah armada transportasi yang ramah bagi kelompok tersebut. 

“Di lapangan, saat ini pendamping haji banyak yang menggendong jemaah lansia dan penyandang disabilitas karena kekurangan transportasi yang ramah bagi mereka. Ini juga menjadi poin penting untuk evaluasi Pemerintah, karena tidak semua jemaah kita dalam keadaan sehat,” sebut Puan. (aha) 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.