DPRD Balikpapan Berharap Minggu Ini Perwali Sanksi Bagi Pelanggar Protokol Covid-19 Terbit

Abdulloh

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – DPRD Kota Balikpapan mendesak Peraturan Wali Kota (Perwali) yang mengatur sanksi bagi yang melanggar protokol kesehatan covid-19 akan segera terbit.  Mengingat kasus covid-19 terus melonjak.

Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh mengatakan, dengan turun Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 menjadi pijakan Pemerintah Kota Balikpapan untuk segera menerbitkan Perwali sanksi bagi yang melanggar protokok covid-19.

“Saya ingin dengan turunnya Inpres, Pemerintah Kota segera terbitksan Perwali . Kurang lebih seminggu dari sekarang sudah harus terbit, di Samarinda sudah terbit, tinggal Balikpapan, Insya Allah terbit,” ujar Abdulloh.

“Sudah sempat saya baca draft nya, di Perwali itu ada sanksi-sanksi yang ditetapkan Gugus Tugas kepada masyarakat,”

Dia mengatakan, dengan diterbitkannya Perwali maka dalam melakukan aktifitas masyarakat diminta agar tetap mematuhi protokol covid-19. Termasuk dunia usaha maupun perusahaan. Jika tidak bakal ada sanksi yang diberikan.

“Sektor usaha tetap berjalan, kemudian para pekerja juga tetap bekerja kemudian semua kegiatan-kegiatan akan tetap dilakukan, tetapi dengan Perwali ada beberapa sanksi yang harus ditaati masyarakat Balikpapan,” ujarnya.

“Yang masuk Kota Balikpapan harus patuh terhadap Perwali tersebut ada sanksi-sanksi denda di dalamnya,”

Abdulloh berharap, dengan diberlakukannya Perwali masyarakat Balikpapan akan lebih sadar mengenai bahayanya covid-19. “Karena covid-19 ini penularannya betuk-betul tidak tampak, tidak ada yang bisa menjamin,” ujarnya.

Hingga Selasa (11/08) kemarin, pasien covid-19 berjumlah 823 kasus, sebanyak 147 kasus dirawat di rumah sakit, sebanyak 134 kasus menjalani isolasi mandiri, sebanyak 502  kasus sembuh dan  40 kasus meninggal dunia.

“Dan yang meninggal ini 40 orang itu rata-rata usia lanjut 60-70 tahun, kalaupun ada 50 tahunan jumlahnya tidak terlalu menonjol. Dari mana mereka tertular yang orangtua ini jarang kemana-mana tapi koq kena covid-19,” ujarnya.

“Berarti kalau gak anaknya, cucunya, menantunya masuk tidak kontrol, tidak menjaga, yang punya keluarga harus kasihan dengan keluarganya yang dirumah. Mungkin kita badannya fit imun bagus, OTG tidak terasa, isolasi sembuh.”

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.