DPRD Balikpapan Desak Pengawasan di Pantai Manggar Diperketat 

Budiono

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Adanya kasus anak SMA yang terseret ombak kala bermain di Pantai Segara Sari Manggar, Balikpapan juga mendapat perhatian dari DPRD Balikpapan.

Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono, mendesak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pantai Segara Sari Manggar untuk meningkatkan pengawasan keamanan, khususnya bagi pengunjung yang berenang. 

Hal ini menyusul insiden tragis yang menewaskan seorang remaja asal Samarinda, M. Radji Ardana (17), yang terseret ombak saat berenang pada Sabtu (26/10/2024).

Budiono menyatakan bahwa peristiwa ini harus menjadi perhatian serius, terutama bagi pihak pengelola Pantai Manggar, yang merupakan salah satu destinasi wisata andalan di Balikpapan. Menurutnya, pengelola pantai perlu lebih memperketat pengawasan terutama pada akhir pekan yang biasanya ramai pengunjung.

“Pantai Manggar adalah salah satu ikon wisata Balikpapan, sehingga keselamatan para pengunjung menjadi tanggung jawab kita bersama. UPT harus lebih ketat mengawasi area berenang dan memastikan rambu-rambu terlihat jelas,” ujar Budiono saat dihubungi, pada Minggu (27/10/2024).

Selain itu, Budiono juga menekankan pentingnya edukasi kepada para pengunjung, khususnya orang tua. Agar selalu mengawasi anak-anak mereka yang bermain di air. 

“Sosialisasi kepada pengunjung perlu diperbanyak untuk menghindari kejadian serupa di masa depan, terutama saat hari-hari libur,” tambahnya.

Pencarian Tim Gabungan

Dalam insiden tersebut, M. Radji Ardana tenggelam bersama tiga temannya saat berenang di Pantai Manggar. Komandan Tim Basarnas Balikpapan, Iwan Agus, menjelaskan bahwa ombak besar tiba-tiba menghantam dan menyeret keempat remaja tersebut. Tiga dari mereka berhasil diselamatkan, namun M. Radji ditemukan meninggal dunia.

“Empat siswa SMA 8 Samarinda sedang berenang ketika ombak besar menyeret mereka. Tiga berhasil selamat, sedangkan satu korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” jelas Iwan pada Sabtu (26/10/2024).

Iwan menambahkan bahwa upaya pencarian dilakukan oleh Tim SAR Gabungan menggunakan metode rantai manusia serta rubber boat untuk menjangkau radius 500 meter dari lokasi kejadian.

“Korban akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal di sekitar lokasi kejadian dan dievakuasi ke Puskesmas Manggar,” tambahnya.

Dengan ditemukannya korban, operasi SAR diusulkan untuk ditutup, dan seluruh personel SAR kembali ke pos masing-masing untuk kesiapsiagaan menghadapi insiden serupa di masa mendatang.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.