DPRD Balikpapan Sesalkan Keterlibatan Anak-anak Dalam Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Parlindungan menyesalkan aksi unjuk rasa penolakkan Undang-undang Cipta Kerja yang berakhir ricuh justru ada keterlibatan pelajar SMP dan SMA.
“Tentu kami dari komisi IVDPRD Balikpapan sangat menyayangkan anak-anak kita dalam aksi demo itu ujar Parlindungan kepada awak media, Minggu (11/10)
Dalam aksi unjuk rasa yang digelar selama 2 hari itu, Polisi berhasil mengamankan sejumlah anak abru gede (ABG) yang juga terlibat. Padahal kata politisi Partai Nasdem itu, anak-anak tersebut juga tidak paham yang disuarakan.
“Mungkin saja mereka juga memang tidak padaham dengan apa yang disuarakan, apa yang disampaikan, apa yang dikritisi,” ujarnya.
Dia pun berharap, tak ada lagi keterlibatan pelajar dalam aksi demo-demo selanjutnya. Karena anak-anak dilarang ikut terlibat dalam aksi demo diatur dalam Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
“Harus paham juga dengan usia yang diperbolehkan. Untuk mempertanggungjawabkan apa yang dia lakukan,” ujarnya.
Karena itu lanjutnya, peran orangtua maupun sekolah diperlukan untuk mengawasi dan anaka-anak agar tidak terlibat dalam aksi-aksi unjuk rasa. “Ini kita kembalikan kepada peran orang tua dan kepada sekolah juga,” ujarnya.
“Tapi paling tidak mengimbau saja kepada sekolah-sekolah untuk ditekankan kepada murid-muridnya agar tidak ikut-ikutan demo,”
Dia juga meinta masyarakat untuk tidak mengajak anak-anak melakukan aksi unjuk rasa, dalam situasi apapun. “Pertimbangkan ulang kalau mengajak anak-anak kita untuk ikut dalam demo. Demo apapun lah itu,” ujarnya.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, para wakil rakyat hadir termasuk wali Kota Rizal Effendi. Bahkan DPRD ketika itu menyampaikan siap memfasilitasi para pengunjuk rasa yang rata-rata mahasiswa untyk menyampaikan aspirasinya ke Presiden.
BACA JUGA