DPRD dan Pemkot Balikpapan Tolak Usulan Perpanjangan Landasan Pacu BSB

Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com  – DPRD Kota Balikpapan menolak rencana pembangunan runway atau landasan pacu Bandara Samarinda Baru (BSB) sepanjang 2800 meter.

penolakan itu karena landasan pacu sepanjang 2.800 meter itu melebihi landasan pacu di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan sehingga menjadi pesaing. tentu saja hal ini akan menggerus jumlah penumpang di Bandara Sepinggan.

Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh mengatakan jika itu terealisasi maka kota Balikpapan dapat kehilangan pangsa pasar. karena itu langkah yang dilakukan bersama wali kota mengirim surat ke Presiden, Mensesneg, Kementerian Perhubungan dan Direktur Angkasa Pura untuk mengevaluasi rencana itu.

“Kita minta itu dievaluasi,” tandas Abdulloh, Ketua DPRD Balikpapan, Selasa (7/11/2017).

menurutnya keberadaan BSB yang nanti menjadi bandara domestik dan internasional menjadi hub baru di Kaltim. sehingga penumpang dari Bontang, Kutim, Kubar dan Kukar tidak lagi harus melalui Bandara Sepinggan.  Arus penumpang yang teralihkan ini merugikan Balikpapan sebagai kota yang selama ini mengandalkan jasa dan kunjungan orang.

“Rekomendasi Kemenhub untuk landasan pacu BSB sepanjang 2.800 meter, sedangkan landasan pacu Bandara SAMS Sepinggan cuma 2.500 meter. Dibangun 2.500 meter saja, maka BSB sudah mengalahkan SAMS Sepinggan,” ujarnya.

Politisi Golkar ini menilai belum saatnya kota Samarinda memiliki bandara yang sama dengan Kota Balikpapan sebab dari sisi bisnis akan mubazir. bahkan Balikpapan katanya bisa kehilangan jutaan penumpang.

” Kalau orang tidak datang ke kota Balikpapan, kita mau dapat apa. penumpang di Bandara Sepinggan itu Rp11 juta per tahun akan hilang lebih dari separuh mungkin sisa 3 juta an saja jika BSB beroperasi,” bebernya.

Abdulloh heran dan mempertanyakan kajian yang dilakukan sebelumnya sebab hal ini bukan hanya merugikan Balikpapan tapi juga pengelola dan maskapai penerbangan.

“Saya nggak tahu dasar kajian yang membuat Kemenhub merekomendasikan begitu. Seharusnya juga dilihat pertumbuhan penduduk. Belum lagi nanti ada jalan tol Balikpapan-Samarinda. Semoga pemerintah pusat merespon,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.