DPS Pilkada Balikpapan Ditetapkan 445.244 Pemilih

Pleno KPU Kota Balikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — KPUD Balikpapan menetapkan DPS Pilkada Balikpapan pada Minggu siang (13/9/2020). DPS bersumber dari Data Pemilihan Hhasil Pemutahiran (DPHP).  DPS juga menetapkan ada 1500 TPS dan 445.244 DPS.

“DPS bisa berubah, TPS kemungkinan berubah karena 1500 itu belum termasuk  lapas dua dan rutan dua yang pasti nambahnya empat. Kenapa gak direkap sekarang?karena pemilihnya ini keluar masuk jadi mendekati penetapan DPT baru kita rekap. Pemilihnya juga bisa berubah juga di rutan lapas,”jelasnya disela-sela rapat pleno terbuka rekapitulasi DPHP  tingkat kota dan Penetapan  Daftar Pemilih Sementara, hotel Cotjro, Minggu siang (13/9/2020).

Pada Pileg 2019 lalu jumlah TPS 2055 namun di Pilgub  hanya 1363 TPS sedangkan di Pilkada sekitar 1500 TPS.

Thoha menjelaskan terjadi penurunan karena berdasarkan hasil coklit TPS yang tadinya banyak pemilih setelah dilakukan pengecekan tidak ada orangnya.

“Yang agak unik pemilihnya turun. Kalau di pileg iutu 464.114 sekarang jadi 445.244 DPS. Turun itu kam coba perintah PKPU terkait pemutahiran dalam hal satu TPS yang pemilihnya banyak tapi partisipasi turun dari pemilihan tidak ada coba dicek dulu. Yang pertama banyak pemilih banyak masuk disitu tapi orangnya tidak ada. Atas konfirmasi pak Rt,tetangga sebelah maka dilakukan pencoretan. Nah jumlah signifikan. Berarti selama ini orang-orang namanya ada di PDT tapi orang sudah tidak ada disini kita lakukan pencoretan karna pemilih tidak penuhi syarat yang akhirnya signfikan tadi,” jelasnya.

Rencannya setelah DPS ditetapkan, KPU melalui pleno akan menetapkan DPT pada Oktober mendatang.

Terkait Sidalih (system data pemilih) yang secara nasional, daerah kerap mengalami kendala termasuk waktunya singkat, menurut Thoha karena sidalih sistemnya nasional maka akses input data dilakukan buka tutup. Untuk Kaltim akses input data kebagian pada pukul  01.00  sampai  pukul 08.00 wita sehingga kemungkinan terjadi kesalahan input data.

“Maka terjadi salah input misalnya laki-laki 8 keimput 6 maka ini fungsinya pleno untuk perbaiki data itu dalam hal terjadi kesalahan karena kelelahan, kurang cermatan,”  katanya.

Ditanya mengenai dua anggota PPS hasil tes reaktif, Noor Thoha mengakui namun belum dikatakan positif. “Reaktif ya bukan positif. Ada dua orang dua-duanya di karang Jati,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.