DPU Sebut Titik Banjir Balikpapan Berkurang, Bantu Pembersihan Drainase
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemkot melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan Bidang Sumber Air (SDA) menegaskan bahwa banjir yang terjadi di Kota Balikpapan sudah berkurang.
Kabid SDA DPU Kota Balikpapan, Jen Supriyanto mengatakan, sejauh ini musibah banjir atau genangan air yang terjadi di Kota Balikpapan sudah jauh berkurang.
“Kita sudah berhasil menangani sebanyak 17 titik banjir yang ada di Kota Balikpapan. Namun disisi lain, ada 5 titik baru banjir yang muncul,” ujar Jen kepada awak media, Rabu (28/8/2024).
Diakuinya, banyak pihak yang menyatakan banjir di Kota Balikpapan makin parah, dimana pernyataan ini tidak benar. Menurutnya, dalam menangani permasalahan banjir harus di dukung anggaran dan penyelesaiannya haru dari hulu hingga ke hilir.
“Ini tidak bisa dilakukan secara parsial, cuman anggaran kita yang tersedia kan, terpotong ada bagian hulu dan tengahnya saja. Akibatnya banjir yang bergeser dari biasanya di bagian tengah saat ini terjadi di daerah hilir,” jelasnya.
Penanganan Dari Hulu ke Hilir
Jen mencontohkan, untuk kawasan DAS Ampal di Jalan MT Haryono. Jika dulu banjir terjadi mulai dari kawasan depan Kantor Telkom hingga Jembatan Sungai Ampal.
“Nah, saat ini yang kerap tergenang di bagian hilir, yakni kawasan Damai dan Gang Mufakat, yang namanya air banjir. Hanya berpindah tempat saja,” tukasnya.
Ditegaskannya, Dinas PU Bidang SDA sudah bekerja secara maksimal sesuai dengan anggaran yang tersedia karena banjir tidak bisa diselesaikan secara parsial. Beda jika anggarannya tersedia semua dan dikerjakan secara total, maka pengendalian banjirnya bisa selesai dilakukan.
“Faktor penyebab terjadinya banjir sendiri cukup banyak di Kota Balikpapan, mulai dari pengupasan lahan yang menambah volume air ke saluran yang ada, “ tukasnya.
Jen menambahkan, untuk master plan yang dibuat sejak tahun 2005 awal, sudah direvisi di tahun 2022. Terlihat dimana dimensinya mengalami perubahan, karena pertambahan debit air.
“Perubahan ini terjadi karena kondisi alamnya sudah mengalami perubahan,” ucapnya.
Disisi lain, katanya, problem di rumah pompa juga adalah tentang sampah, ketika dipasang bar screen (Penyaring Kotoran, Red) tertutup sampah, sehingga perlu lagi di bersihkan setiap hari.
“Jika sampah menumpuk, akibatnya debitnya juga berkurang,” tutupnya.
Ada 12 Titik Genangan Air
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan Usman Ali ketika dikonfirmasi menyebutkan, terdapat 12 titik genangan air akibat curah hujan yang tinggi.
Diantaranya di Balikpapan Timur yakni Perumahan Graha Mulawarman Kelurahan Manggar, Jalan PJHI RT 16 Batakan Kelurahan Manggar, dan RT 54 Kelurahan Manggar.
“Untuk ketinggian genangan air mulai 40-60 centimeter,” ujarnya.
Kemudian depan PLTD atau jalan masuk Stadion Batakan Kelurahan Manggar. Jalan PJHI RT 14 dan 15 Batakan Kelurahan Manggar, Gang Kunang-Kunang Kelurahan Manggar,
Lalu di RT 28 Batu Ampar dan dan Bangun Reksa Kilometer 6 Kelurahan Graha Indah Balikpapan Utara. Perumahan Pupuk Kelurahan Damai, Balikpapan Selatan.
Termasuk juga di Gang Mufakat 1 Kelurahan Damai Bahagia Balikpapan Selatan. “Untuk di gang atau jalan itu memiliki ketinggian mulai 10-30 centimeter,” ujarnya.
Sedangkan untuk tanah longsor terjadi di dua titik yakni Markoni Atas dan Gunung Polisi. “Untuk pergerakan tanah ada di Markoni Atas, dan Gunung Polisi,” ujarnya.
BACA JUGA