Drone Serang Kediaman Benjamin Netanyahu
YERUSALEM, inibalikpapan.com — Pemerintah Israel menyatakan sebuah drone diluncurkan ke rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kaisarea pada hari Sabtu, (19/10/2024).
Memang tidak ada korban dalam kejadian saat sebelumnya sirene terus berbunyi di pagi hari memperingatkan adanya tembakan dari Lebanon.
Peringatan sirene juga termasuk saat serangan drone ke rumah Benjamin Netanyahu, kata pemerintah Israel seperti dikutip dari Associated Press.
Saat itu, dia maupun istrinya tidak ada di rumah dan tidak ada korban, kata juru bicaranya dalam sebuah pernyataan.
50 Warga Gaza Tewas Kurang dari 24 Jam
Sementara itu, di Gaza, lebih dari 50 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam beberapa serangan Israel, dalam waktu kurang dari 24 jam, menurut pejabat rumah sakit.
Selain serangan drone ke rumah Benjamin Netanyahu, militer Israel mengatakan sekitar 55 proyektil ditembakkan dalam dua serangan terpisah ke Israel utara dari Lebanon pada Sabtu pagi.
Empat orang terluka, salah satunya mengalami luka sedang akibat pecahan peluru yang jatuh, kata layanan medis Israel.
Layanan darurat Israel mengatakan seorang pria berusia 50 tahun tewas setelah terkena pecahan peluru saat duduk di mobilnya di Israel utara.
Dalam pernyataan terpisah, layanan darurat mengatakan empat orang terluka akibat serangan itu. Tidak jelas apakah pria yang tewas itu termasuk yang terluka.
Israel juga mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah membunuh wakil komandan Hizbullah, Nasser Rashid, di kota selatan Bint Jbeil.
Serangan lebih lanjut menghantam Gaza pada hari Sabtu. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan Israel menghantam lantai atas Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya.
Pasukan Israel melepaskan tembakan ke gedung rumah sakit dan halamannya, yang menyebabkan kepanikan di antara pasien dan staf medis.
Di rumah sakit Al-Awda di Jabaliya, di Gaza utara, serangan menghantam lantai atas gedung, melukai beberapa anggota staf, kata rumah sakit itu dalam sebuah pernyataan.
Serangan ke tiga rumah di Jabaliya Jumat, 18 Oktober 2024 malam, menewaskan sedikitnya 30 orang. Lebih dari setengahnya adalah wanita dan anak-anak, kata Fares Abu Hamza, kepala ambulans dan layanan darurat kementerian kesehatan. Sedikitnya 80 orang terluka.
Di Gaza tengah, sedikitnya 10 orang tewas, termasuk dua anak-anak.
Serangan hancurkan rumah di kota Zawayda, menurut Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa di Deir al-Balah, tempat evakuasi para korban.
11 orang tewas semuanya dari keluarga yang sama, di kamp pengungsi Maghazi, kata rumah sakit yang sama.
Jaringan internet di Gaza utara pun lumpuh, kata Paltel, perusahaan komunikasi Palestina, Sabtu.
Di Lebanon, kementerian kesehatan mengatakan serangan udara Israel pada hari Sabtu menghantam sebuah kendaraan di jalan raya utama di utara Beirut, menewaskan dua orang. Tidak jelas siapa yang berada di dalam mobil tersebut.
Serangan Israel Ke Gaza saat Hamas Tolak Pembebasan Sandera
Kebuntuan juga terjadi antara Israel dan Hamas, yang bertempur di Gaza. Keduanya mengisyaratkan penolakan mengakhiri perang setelah kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
Sejak Israel mengklaim kematian Sinwar pada hari Kamis, Hamas telah menegaskan kembali pendiriannya tak akan bebaskan sandera dari Israel setahun lalu sampai ada gencatan senjata di Gaza dan penarikan pasukan Israel.
Sikap tegas itu menepis pernyataan Netanyahu bahwa militer negaranya akan terus bertempur hingga pembebasan para sandera.
Pasukan Israel akan tetap berada di Gaza untuk mencegah Hamas yang sangat lemah untuk mempersenjatai kembali pasukannya.
Sementara itu, keluarga sandera menuntut pemerintah Israel menggunakan pembunuhan Sinwar sebagai cara untuk memulai kembali negosiasi guna membawa pulang keluarga mereka.
Ada sekitar 100 sandera yang tersisa di Gaza, setidaknya 30 di antaranya telah tewas, menurut Israel.
BACA JUGA