Dua Kabupaten di Kalsel Gelar Pilkada Tanpa Debat, Hanya Penajaman Visi-Misi
BANJARMASIN, inibalikpapan.com – Pelaksanaan Pilkada di dua daerah di Kalimantan Selatan, yakni Kabupaten Tanah Bumbu dan Balangan, tahun ini berlangsung tanpa debat publik. Masing-masing daerah hanya memiliki satu pasangan calon. Sehingga agenda kampanye hanya terfokus pada penajaman visi-misi untuk memperkenalkan program unggulan calon kepada masyarakat.
Di Kabupaten Balangan, penajaman visi-misi pasangan calon tunggal Abdul Hadi dan Akhmad Fauzi berlangsung pada Rabu, 6 November 2024. Warga dapat pemahaman kepada warga mengenai visi calon dalam meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan di Balangan.
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Balangan, Wahyudi, menyampaikan pentingnya agenda ini. Untuk menggali lebih dalam program yang kandidat jalankan.
“Melalui agenda ini kami berharap bisa menggali visi misi dan program oleh calon. Untuk menjadi pertimbangan masyarakat yang memiliki hak pilih,” jelas Wahyudi, mengutip jejakrekam.com, jaringan inibalikpapan.
Sementara itu, di Kabupaten Tanah Bumbu, penajaman visi-misi calon Bupati Andi Rudi Latif berlangsung pada Jumat, 8 November 2024. Ketua KPU Tanah Bumbu, Puryadi, menekankan bahwa tema utama kampanye adalah “Optimalisasi Pelayanan dalam Meningkatkan Kesejahteraan dan Memajukan Tanah Bumbu.” Menurut Puryadi, melalui kegiatan ini, ia berharap masyarakat lebih mengenal program-program oleh pasangan calon.
“Tema utama, optimalisasi pelayanan dalam meningkatkan kesejahteraan dan memajukan Tanah Bumbu,” ujar Puryadi. “Dengan penajaman visi misi ini, masyarakat Tanah Bumbu lebih mengenal dan mengetahui apa saja program-progam pasangan calon.”
Tema debat terbuka perdana di Balangan mengusung “Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Manusia Unggul, dan Inovasi dalam Menyelesaikan Persoalan Daerah untuk Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Balangan.”
Dengan minimnya atmosfer kompetisi politik, baik di Tanbu maupun Balangan, tugas utama para calon adalah meyakinkan. Utamanya meyakinkan masyarakat untuk tetap berpartisipasi dalam pemilihan. Partisipasi yang tinggi akan menunjukkan legitimasi publik yang kuat bagi calon tunggal dalam menjalankan mandat sebagai pemimpin di daerah masing-masing.
BACA JUGA