Dua Meninggal Karena Demam Berdarah
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – pemerintah Kota Balikpapan memastikan tahun ini jumlah penderita demam berdarah (DBD) menurun dari tahun lalu. Meski jumlahnya menurun, namun dua warga Kota Balikpapan meninggal karena DBD.
“Tahun ini ada 1.012 penderita DBD dengan dua kematian. Tahun lalu 1.371 kalau tidak salah, yang meninggal dua,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Balerina.
Dia mengungkapkan, turunnya jumlah penderita DBD karena masyarakat sudah mulai memahami apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.
“Mungkin masyarakat sudah mulai memahami, sudah mulai tanggap untuk kasus-kasus deman berdarah kalau sudah musim huajn mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan,” ujarnya.
Balerina menjelaskan, program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus juga masih terus dilakukan dan berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan. Program PSN yakni menguras, menutup dan memanfaatkan kembali.
Menguras yakni, membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya. Memanfaatkan kembali, atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.
“Ya masih terus berjalan program itu,” ujarnya.
Sementara terkait, program vaksin MR, Balerina mengatakan, masih diperpanjang hingga akhir tahun atau 31 Desember. Karena memang hingga kini belum pelaksanaan vaksin MR belum mencapai target 95 persen.
BACA JUGA