Dua TPST Balikpapan Tahun Ini Dibangun

Piala Adipura Kencana
Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas'ud menerima piala Adipura Kencana dari Kepala DLH Balikpapan Sudirman setelah dilakukan pawai keliling kota, Minggu (10/3/2024). Foto Inibalikpapan.com/Hilman

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dua TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) akan dibangun Pemerintah kota Balikpapan pada tahun 2024. Pembangunan TPST ini sebagai bagian upaya pemerintah Balikpapan mempertahankan capaian Adipura Kencana pada tahun mendatang. Pembangunan dua tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) atau proses daur ulang (PDU) ini akan dibangun Dinas PU Balikpapan.

TPST ini kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan Sudirman salah satu strategi mempertahankan kebersihan kota dan capaian tertinggi supremasi kebersihan kota yakni Piala Adipura Kencana.

“Kita punya strategi apa? strategi kita buat pengurangan sampah. Tahun ini kita buat dua TSPS di perumahan Hijau (Daksa) dan Km 12 tempat pembibitan DLH. Jadi sampah yang dikumpulkan masyarakat itu tidak langsung buang ke TPA. Tapi masuk TPST untuk proses pengurangan, seperti plastik, kardus, nanti sisanya residu masuk ke TPA,” terang Sudirman kepada inibalikpapan.com disela-sela kegiatan pawai Piala Adipura Kencana, Minggu (10/3/2024).

Untuk pembangunan TPST, dibangun Dinas PU Balikpapan sedangkan materi peralatan akan dilengkapi DLH Balikpapan. “Lahan pemerintah, memang aturan bangunan dibangun PU,” ucapnya.

Sudirman menyebutkan Balikpapan sudah mendapatkan 23 piala adipura. diantaranya 17 adipura biasa, satu adipura paripurna dan 6 diantaranya adalah Adipura Kencana. “dulu sempat ada perubahan nama. nah Adipura inikan sempat off karena covid. setelah covid kita dapat 2022 dan tahun 2023,” terangnya.

“Jadi urutan dalam piala kebersihan ini yakni sertifikat, piala Adipura dan Adipura Kencana. kita sudah 6 kali dapat tapi yang berturut-turut dapat Adipura Kencana dua kali yakni tahun 2022 dan 2023,” beber Sudirman.

Baca juga :

Ada lima daerah yang meraih piala Adipura Kencana. Kategori kota besar hanya diperoleh Balikpapan, sedangkan kota metropolitan diperoleh Surabaya serta untuk kota sedang diperoleh Bontang dan Bitung. sedangkan kategori kota kecil diraih kota Ciamis.

Target 30 Persen

Sudirman kembali menjelaskan untuk kreteria penilaian pengolahan sampah pada Adipura ini ada dua. Yakni ada penanganan dan pengurangan sampah. Penanganan sampah itu yakni bagaimana pemerintah bersama masyarakat bisa lakukan penanganan sampah yang dihasilkan masyarakat. Kemudian kedua yakni pengurangan, bagaimana semaksimal mengurangi sampah sebelum masuk ke TPA.

“Pengurungan ini punya nilai tinggi karena kebijakan strategi nasional, sampah nasional target pusat itu di 2025 itu pengurangan sampah 30 persen sebelum masuk TPA. Alhamdulillah Balikpapan di 2023 kemarin kita sudah 27 persen. Artinya kurang 3 persen, Insyaallah di 2025 kita bisa wujudkan 30 persen,” bebernya.

Sampah yang ditangani DLH Balikpapan perharinya mencapai 500 ton lebih. Dari jumlah itu sekitar 350-360 ton masuk ke TPA Manggar setiap harinya. “Nah ini (pengurangan sampah) nilainya snagat tinggi. Mkin banyak kita kurangi semakin tinggi nilainya,” ujarnya.

Sampah rumah tangga di Balikpapan dipisahkan menjadi dua yakni sampah organik dan sampah non organik. sampah organik dapat dikelola menjadi kompos dan sampah non organik dapat bernilai ekonomis seperti seperti kardus, plastik dan lainya (3R).

“Insyaallah dengan TPST ini pengurangan bisa lebih dari 30 persen. Soalnya target nasional 2025 itu 30 persen, kita bisa lebih,” lanjutnya.

Komitmen Lingkungan

Selain upaya tersebut, Pemerintah Kota Balikpapan juga menjaga agar TPA Manggar tidak terjadi kebakaran. karena jika terjadi kebakaran akan pengaruh pada penilaian Adipura Kencana. ” Itu harus dijaga jangan sampaai seperti tahun lalu ada 30 lebih TPA terbakar karena cuaca ekstrem. Alhamdulillah kita bisa jaga dan kita di TPA punya SOP pencegahan kebakaran. Kami siapkan tanki ada sumur bor kalau kebakaran itu airnya bisa dimanfaatkan airnya,” ujarnya.

“Kemarin waktu cuaca ekstrem, TPA Manggar tiap beberapa jam disiram air untuk pendinginan,” sambungnya.

Baca juga :

Hal lain yang mendukung, Kota Balikpapan meraih Piala Adipura Kencana yakni komitmen kepala daerah termasuk ketua DPRD yang melahirkan aturan berupa perda atau perwali. Kota Balikpapan sebutnya memiliki Perda lingkungan dan kebersihan.

Nirwasita Tanra ini lebih pada penghargaan yang diberikan kepada profile atau pimpinan daerah baik wali kota maupun ketua DPRD.

“Itu dibuktikan walikota sudah 3 kali dapat Nirwasita Tanra. Kalau Nirwasita terkait pada figur pimpinan. Kalau dipura Kencana itu terkait kinerja pemerintah bersama masyarakat. bagaiman kota itu dijaga kebersihan dan lingkungannnya bersama-sama. Ada peran pemeirntah, peran masyarakat dan peran swasta,” jelasnya.

Capaian prestasi Adipura Kencana ini tidak mudah sebab ada beberapa daerah yang sudah pernah meraih tapi lepas. Berbeda dengan Kota Balikpapan yang bisa menjaga ini secara berturut-turut. karena itu semua pihak untuk mempertahankan capaian 2023 agar di tahun 2024 Adipura Kencana dapat dipertahankan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.