Dukung Pengembangan 1000 Digital Creator Content, Hetifah: Masuk Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Guna menarik minat para siswa-siswi dalam mengembangkan pembuatan konten-konten menarik dan menjadikan sebuah profesi yang memiliki potensi besar untuk memajukan perekonomian kreatif.
Untuk itu mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan mengadakan workshop 1.000 digital creator content di Aula SMKN 1 Balikpapan, Selasa (18/10/2022).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Dr.Ir Hetifah Sjaifudian Anggota DPR RI yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Parlindungan Siregar seorang Creative Digital on Youtube & GDN (Google Display Networks), kemudian Dr. Intan R. Mutiaz, M.Ds Wakil Dekan FSRD ITB, Dosen Multimedia – DKV ITB, serta para perwakilan dari siswa SMA dan SMK yang ada di Kota Balikpapan.
“Jadi kegiatan ini merupakan program pengabdian masyarakat yang dilakukan alumni dan mahasiswa ITB untuk mengajak siswa SMA dan SMK di Kaltim dalam mengexplorasi konten kreatif yang dapat mendukung promosi pariwisata Kalimantan Timur,” ujar Hetifah Sjaifudian saat diwawancarai media, disela-sela kegiatan, Selasa (18/10/2022).
Hetifah menambahkan, melihat potensi Kaltim yang saat ini sedang menggeliat dan memiliki talenta digital yang luar biasa, untuk itu kami juga mengundang konten kreator salah satunya terkait sektor animasi film dan juga melihat anak-anak Balikpapan sangat tinggi minatnya terhadap sektor ekraf dan media baru.
“Terlihat pada hari ini, banyak peminatnya melihat salah satu profesi atau keterampilan ilmu yang bagi anak mudah sangat bermanfaat, apalagi dengan adanya IKN Nusantara kita melihat salah satu kuncinya pemberitaan yang bagus termasuk konten-konten yang dibuat oleh warga,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Intan R.Mutiaz, M.Ds Wakil Dekan FSRD ITB, mengatakan kedepan pihaknya siap merekomendasikan beberapa mahasiswa yang kuliah di ITB untuk membantu para konten kretaor baru yang ingin mengembangkan konten-konten mereka, dan ini betuk kontribusi kembali ke daerah untuk mengembangkan potensi.
“Nah ini salah satunya dengan menumbuhkan 1000 konten kreator yang kita latih, di Kementerian Ekrat juga punya cuma jika ada bangunan siapa yang mengisinya, orang-orang yang mengisi harus calon talen-talen yang bagus yang mereka dalam buat konten bukan hanya biasa, maka dibuat konten lebih berkualitas,” jelas Mutiaz.
Kembali ke Hetifah, sebenarnya Kota Balikpapan sudah punya kreatif city center mungkin fasilitas juga ada, dan jika dibutuhkan sarana dan prasaran yang sifatnya konektif, misal perlengkapan kamera yang bagus, pihaknya juga ada dukungan-dukungan dana sport untuk produksi.
“Tapi yang penting dari itu semua menumbuhkan minat tersebut,” kata Hetifah.
Kedepannya, kata Hetifah bahkan banyak Kepala Sekolah yang ingin memfasilitasi pengembangan konten kreator dengan adanya kurikulum merdeka dan juga merdeka belajar, serta ditekankan profil pelajar pancasila yang mendorong kreatifitas, membuat sekolah berpikir misalnya ada sisipan dalam pembelajaran soal pengembangan ekonomi kreatif dan kuliner atau soal pembinaan dalam pembelajaran.
“Jadi bisa disisip-sisipin dalam setiap pembelajaran, tapi kami juga ada lanjutan- lanjutan program lainnya. Sehingga bisa berdampingan dalam pembelajaran, dan ini berkelanjutan,” akunya.
“Dimasukan dalam kegiatan ekstra kurikuker juga bisa, banyak cara dilakukan ada juga antar komunitas lintas sekolah juga bisa saling memotivasi, tidak harus ada prodi sendiri tetapi belajar bisa dari mana saja,” tutupnya.
BACA JUGA