Efek Pandemi, Hanya 78 Bank Sampah yang Masih Beroperasi

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Salah satu upaya Pemerintah Kota Balikpapan dalam pengurangan sampah yang dibuang ke Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) Manggar yakni dengan memanfaatkan keberdaan bank sampah.

Namun, imbas dari pandemi Covid-19 sejumlah bank sampah banyak yang tidak aktif, meski begitu Dinas Lingkungan Hidup terus memberikan sosialisasi agar sampah bisa dikurangi melalui sumber awalnya yakni dari rumah tangga.

“Kami terus menyosialisasikan konsep Bank Sampah, bisa saja seperti dengan cara menukar dengan sembako seperti yang dilakukan Bank Sampah Kota Hijau Sepinggan,” ujar Kepala Bidang Penaatan Hukum dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan, Nurlena kepada media, Minggu (24/10/2021).

Apalagi sesuai dengan kebijakan pemerintah terutama Peraturan Wali Kota No 38 tahun 2018 tentang Kebijakan Strategi Daerah yaitu Mengurangi Timbunan Sampah dari Sumbernya salah satunya rumah tangga.

“Berdasarkan data yang kami peroleh, bank sampah yang ada di Balikpapan sebelum pandemi tercatat 107 yang terdiri dari 105 bank sampah unit dan dua bank sampah induk yang tersebar di seluruh Kota Balikpapan,” akunya.

Hanya saja selama pandemi, bank sampah unit yang aktif sebanyak 78. Pasalnya, pembinaan dan pengawasan menurun sehingga partisipasi masyarakat pun menurun.

“Sebenarnya bank sampah unit dan induk dikelola secara mandiri, hanya saja bank sampah induk itu mengkoordinasi bank sampah unit,” ulasnya kemudian.

Kata Nurlena, DLH terus menyosialisasikan melalui media elektronik selama masa pandemi. Sebelum adanya pandemi, setiap tahun dilaksanakan jadwal sosialisasi lingkungan ditiap kelurahan.

Memang tidak gampang menggerakkan masyarakat, supaya sadar untuk menjaga lingkungan. Namun target kebijakan strategi nasional tahun 2020 yakni 20 persen secara keseluruhan sudah tercapai di Kota Balikpapan dengan hasil capai 22 persen pengurangan sampah yang dikelola oleh masyarakat.

“Kami terus sosialiasi melalui komunitas bagaimana cara mengelola sampah. Khusus gang kecil DLH menggunakan roda tiga untuk menjemput sampah agar meminimalisir sampah,” paparnya.

Ditambahkan Nurlena, saat ini di Balikpapan telah dilengkapi bank sampah digital. Hanya dengan menelpon, sampah akan diambil langsung dan melayani seluruh Balikpapan. Adapun konsep yang diberikan pun beragam sesuai dengan nasabah.

“Kami belum menyosialisasikan secara maksimal karena saat berdiri tahun 2019 akhir kemudian muncul pandemi,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.