BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berencana akan mengoperasikan kembali eks-Pelabuhan Feri Somber, Balikpapan Utara menjadi pelabuhan.
Asisten I Tata Pemerintahan Kota Balikpapan, Zulkifli mengatakan, bahwa pelabuhan somber masih layak untuk dioperasikan kembali. Namun, sebelum dioperasikan, pemkot akan melakukan pemagaran diarea tersebut.
“Jadi sebelum difungsikan kembali, pelabuhan somber, harus dipagar terlebih dahulu, kerena pihaknya masih menunggu perizinannya terlebih dahulu,” kata pria yang akrab disapa Zul kepada wartawan, Rabu (2/10/2024).
Dia menjelaskan, pemagaran eks pelabuhan somber dilakukan, kerana adanya warga yang berjualan diarea pelabuhan tersebut, ada tujuh bangunan yang berdiri diarea itu.
“Alhamdulillah dengan pendekatan yang dilakukan pemkot, warga sekitar mau membongkar bangunannya sendiri, dan pindah, saat ini pemagaran sudah bisa dilakukan,” terangnya.
Menurut Zul, pelabuhan somber rencananya akan dibuat pelabuhan bongkar muat barang, atau pelabuhan Balikpapan-Mamuju, serta tempat sandar kapal pinisi untuk wisata.
“Jadi kita belum tahu mau dibuat apa, karena perizinannya masih dalam proses, yang pasti akan kita fungsikan kembali,” akunya.
Persyaratan Harus Dilengkapi
Kepala Dishub Kota Balikpapan Adwar Skenda Putra mengungkapkan, masih membutuhkan waktu untuk melengkapi persyaratan yang harus dipenuhi sehingga bisa kembali beroperasi.
Setidaknya membutuhkan waktu hingga dua tahun, untuk menyiapkan feasibility study (FS), kemudian analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), detail engineering design (DED), dan analisis dampak lalu lintas (andalalin)
“Semua kelengkapan persyaratan tersebut pembuatannya memakan waktu satu sampai dua tahun. Dari dokumen administrasi sudah 80 persen, tinggal menunggu RIPN lagi dari Kementerian Perhubungan sudah diusulkan,” ujarnya.
“Kan statusnya aset ini tidak ada, dihidupkan lagi. Makanya harus masuk RIPN. Kalau masuk RIPN yang punya kewenangan Kemenhub. Dermaga Kampung Baru itu malah sudah masuk RIPN. Makanya lama prosesnya, saya sih maunya cepat,” jelasnya.
Pemerintah Kota Balikpapan memang berencana untuk menggunakan pelabuhan tersebut, untuk bongkar muat sembako. Karena selama ini bongkar muat sembako di pelabuhan Semayang.
Kondisi itu membuat proses bongkar muat terlalu lama. Karena padatnya aktifitas di pelabuhan itu. Apalagi, pelabuhan itu juga digunakan untuk pelabuhan penumpang.
Hal itu yang diperkirakan membuat harga sembako terkadang tiba-tiba melonjak. Pasalnya, memang sekitar 90 persen sembako didatangkan dari Pulau Jawa maupun Pulau Sulawesi.