Evakuasi Paus Sperma Di Perairan Teritip Berlanjut, Diduga Alami Disorientasi
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Hingga saat ini tim gabungan dari BPSPL Pontianak Wilker Balikpapan, BKSDA Kaltim, PSDKP Wilker Balikpapan, DP3 Kota Balikpapan, BPSILHK, Polairud masih berupaya untuk mengevakuasi paus sperma yang terdampat di perairan Tetritip Balikpapan Timur.
Untuk informasi paus sperma yang terdampar di perairan Teritip ini diperkirakan panjangnya mencapai 15 meter dengan berat diperirakan 4-5 ton. Kondisi paus saat ini sedang melemah.
Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Pontianak, Syarief Iwan Taruna Alkadrie didampingi Ketua tim kerja Perlindungan dan Pelestarian, Andrian Saputra melalui Pengelola Ekosistem Pesisir dan Laut Ahli Muda, Hetty P Efendi meluruskan, informasi yang beredar di media sosial, jika belum ada proses evakuasi terhadap paus tersebut. Yang sebenarnya pihaknya sudah mendapatkan informasi itu pada Senin (23/9/2024). Tim gabungan segera melakukan upaya pencarian lokasi paus sperma.
“Hari Selasa (24/9/2024) kami akhirnya ketemu lokasi pausnya terdampar di sekitar pantai teritip dan langsung melakukan berbagai upaya penyelamatan. Dengan tentunya melibatkan beberapa tim rescue dan berkonsultasi dgn pakar-pakar paus,” ujarnya kepada awak media, Jumat (27/9/2024).
Kondisi Paus Melemah
Adapun upaya yang akan dilakukan dari hari selasa sampai kamis kemarin mulai dari pemeriksaan kondisi paus oleh dokter hewan, pengawasan lokasi sekitar daerah penyelamatan oleh PSDKP dan Polairud agar terhindar dari kerumunan masyarakat.
“Kami sangat berharap untuk masyarakat tidak perlu datang berbondong-bondong ke lokasi, karena akan mengganggu proses evakuasi paus ini,” harapnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, tim berupaya pengikatan badan paus menggunakan selang damkar yang disangkutkan. Hal ini sebagai upaya untuk penarikan paus ke perairan yang lebih dalam saat kondisi air pasang.
“Hanya saja dalam proses penarikan tersebut, kondisi bagian kepala paus terus menghadap ke darat, kemungkinan mengalami disorientasi, sehingga petugas mengalami kesulitan,” akunya.
Pihaknya juga terus berupaya untuk menjaga paus tetap basah dengan memberikan handuk basah pada badan paus. Sambil menunggu air pasang untuk selanjutnya tarik dengan kapal.
“Hari ini rencananya tim gabungan akan berusaha kembali mengevaluasi paus tersebut,” akunya.
Sementara itu, terkait penyebabnya terdampar belum bisa dipastikan karena pihaknya saat ini masih fokus terkait bagaimana upaya penyelematannyan dulu.
“Kalau untuk habitatnya di teluk balikpapan sepertinya tidak. Dan kemungkinan besar hanya melintas tapu ini baru dugaan dan perlu info lebih lanjut,” tutupnya.
BACA JUGA