Faktor Cuaca, BPBD Ingatkan Bahaya Kebakaran Lahan dan Pemukiman

Petugas BPBD
Kepala BPBD Kota Balikpapan Usman Ali

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan menghimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap bahaya kebakaran di tengah cuaca panas yang terjadi di Balikpapan beberapa hari terakhir ini.

Plt BPBD Balikpapan, Usman Ali mengatakan, akibat kondisi cuaca terik panas yang terjadi di Balikpapan beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah lahan terbakar.

“Tadi malam untuk lahan yang agak luas terbakar di Km 13 Balikpapan,” ujar kepada media, Senin ( 16/10/2023).

Oleh karena itu, dengan kondisi cuaca panas yang terjadi saat ini, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tak membuka lahan dengan cara membakar.

Kemudian sama halnya antisipasi, kewaspadaan kebakaran rumah padat penduduk. Karena kondisi panas ditambah dengan angin, jika terjadi kebakaran pastinya akan sangat cepat meluas apalagi jika rumah yang terbakar itu berbahan kayu.

“Terutama, listrik dan kompor. Kami minta kepada masyarakat agar betul-betul dipastikan dalam kondisi aman,” jelasnya.

Khusus di Balikpapan, untuk wilayah yang rawan terjadinya kebakaran lahan, lanjut Usman terangkan, itu berada di dua lokasi yakni Balikpapan Utara dan Timur. Sementara itu, untuk pasokan airnya jadi satu.

“Balikpapan Timur dan Utara itu yang kami waspadai. Maksudnya, ketika ada laporan api masuk ke BPBD, itu segera kami lakukan penanganan agar tidak meluas. Karena jika sudah meluas kami agak semakin berat,” pungkasnya.

Sebelumnya, masyarakat Provinsi Kaltim diimbau waspada potensi penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dampak dari asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, Agustianur mengaku prihatin terhadap maraknya Karhutla yang ada di wilayah Kaltim.

“Kami mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit-penyakit yang bisa terjadi akibat asap, di antaranya ISPA, iritasi mata, dan alergi kulit,” ucapnya.

Asap dampak dari karhutla telah mengakibatkan polusi udara, terutama pada wilayah selatan Kaltim, Tanah Grogot, Kabupaten Paser.

“Kondisi ini mengakibatkan jarak pandang mulai terbatas dan membawa dampak buruk berupa kepulan asap yang bisa mengganggu kesehatan masyarakat sekitar,” imbuhnya.

BPBD Kaltim juga dengan Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah guna penyediaan obat-obatan serta pelayanan kesehatan bagi masyarakat apabila ada yang tekena penyakit dampak dari karhutla.

“Melihat maraknya peristiwa Karhutla, kami mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan di tengah kondisi cuaca panas akibat puncak musim kemarau,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, dr. Jaya Mualimin mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kabut asap dampak karhutla yang terjadi di beberapa titik.

Asap ini, diingatkan dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan.

“Karhutla menyebabkan kabut asap dapat menimbulkan gangguan pernapasan, iritasi mata, dan penyakit kulit. Salah satu penyakit yang harus diwaspadai adalah infeksi ISPA,” jelasnya.

Gejala ISPA sendiri selain batuk, yakni pilek, demam, sesak napas, yang disebabkan oleh virus atau bakteri menyebar melalui udara atau kontak dengan penderita. 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.