Festival Ramadan ke-5 Maluhu Jadi Ajang Kreativitas dan Syiar Islam Kukar

Festival Ramadan Kelurahan Mahulu ini berlaangsung di Masjid Al Hijrah, Kelurahan Maluhu, Kamis (6/3) malam.
Festival Ramadan Ke-5 Kelurahan Mahulu yang berlaangsung di Masjid Al Hijrah, Kelurahan Maluhu, Kamis (6/3) malam. Foto: Ist

TENGGARONG, inibalikpapan.com – Suasana Ramadan di Kelurahan Maluhu semakin semarak dengan digelarnya Festival Ramadhan ke-5. Tak sekadar ajang hiburan, festival ini menjadi ruang bagi generasi muda untuk menampilkan kreativitas sekaligus memperkuat nilai-nilai keislaman.

Festival Ramadan Kelurahan Mahulu ini berlaangsung di Masjid Al Hijrah, Kelurahan Maluhu, Kamis (6/3) malam.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara, Sunggono, yang hadir membuka acara, mengapresiasi konsistensi penyelenggaraan festival ini. Ia juga menilai bahwa kegiatan tersebut berdampak positif bagi masyarakat, terutama dalam mendukung Gerakan Etam Mengaji (GEMA).

Menurutnya, festival ini bukan sekadar ajang kreativitas, tetapi juga menjadi wadah syiar Islam serta membentuk karakter generasi muda di era digital saat ini.

Dalam kesempatan itu, ia hadir bersama Plt Kadis Sosial Kukar Yuliandris, Camat Tenggarong Sungkono, Lurah Maluhu, serta sejumlah stakeholder lainnya.

Sunggono melihat bahwa Karang Taruna Kelurahan Maluhu berhasil menggagas festival yang memberikan dampak positif, tidak hanya bagi masyarakat setempat tetapi juga bagi warga sekitar. Ia juga mengapresiasi konsistensi penyelenggara yang telah menjaga keberlanjutan acara ini selama lima tahun berturut-turut.

“Kegiatan ini menunjukkan bahwa mereka punya konsep yang jelas dan mampu mempertahankannya dari tahun ke tahun,” ujarnya.

Sunggono menekankan bahwa Festival Ramadhan ini selaras dengan Perda Nomor 4 Tahun 2021 tentang Gerakan Etam Mengaji (GEMA). Ia menambahkan bahwa Bupati Kukar terus menggalakkan gerakan tersebut.

“Kita patut bersyukur karena festival ini juga sudah menerapkan semangat GEMA seperti yang selalu diingatkan Pak Bupati,” tambahnya.

Ia terkejut melihat Lurah dan Ketua TP PKK Kelurahan Maluhu berupaya maksimal. Meskipun dengan keterbatasan, mereka tetap mampu menjadikan festival ini sebagai bukti nyata bahwa Gerakan Etam Mengaji benar-benar berjalan.

Sunggono berharap, inisiatif seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi kelurahan dan desa lain di Kukar untuk menggelar kegiatan serupa secara berkelanjutan.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses