Filipina Segera Pulangkan Mary Jane Veloso Dari Indonesia

Mary Jane Veloso Filipina
Salah satu poster para pengunjuk rasa di Filipina yang minta pembebasan Mary Jane Veloso (X/@Philstar)

MANILA, inibalikpapan.com – Mary Jane Veloso, wanita Filipina yang terhindar dari hukuman mati di Indonesia atas tuduhan perdagangan narkoba pada tahun 2015 segera kembali ke tanah airnya.

Keputusan ini muncul setelah perundingan kedua negara selama bertahun-tahun,  begitu kata Presiden Ferdinand Marcos Jr pada hari Rabu (20/11/2024).

Mary Jane Veloso, seorang pembantu rumah tangga dan ibu dua anak, ditangkap di kota Yogyakarta, karena membawa 2,6 kg  heroin yang ia sembunyikan di dalam sebuah koper pada tahun 2010.

“Tujuannya bukan hanya supaya ia pulang, tetapi agar presiden kita memberikan grasi,” kata pejabat kementerian luar negeri Eduardo Jose de Vega dalam sebuah konferensi pers di Manila seperti dikutip dari Reuters.

Indonesia belum meminta imbalan apa pun atas pemindahan Veloso dan belum ada keputusan waktu yang jelas.

Veloso bebas dari regu tembak pada menit terakhir tahun 2015. Pembebasan itu terjadi setelah pejabat Filipina meminta Presiden RI saat itu, Joko Widodo, mengizinkannya bersaksi melawan anggota jaringan penyelundupan manusia dan narkoba.

Eksekusi terhadap delapan terpidana narkoba lainnya tetap lanjut.

Orang-orang di Filipina telah mengadakan acara unjuk rasa dan merayakan massa dalam demonstrasi menentang eksekusinya.

“Setelah lebih dari satu dekade diplomasi dan konsultasi dengan pemerintah Indonesia, kami berhasil menunda eksekusinya cukup lama. Akhirnya tercapailah kesepakatan membawanya kembali ke Filipina,” kata Marcos dalam sebuah pernyataan.

Dia memuji komitmen bersama negara-negara tetangga untuk keadilan dan belas kasih. Tak lupa ia juga berterima kasih kepada Presiden Indonesia saat ini Prabowo Subianto.

“Kami senang Mary Jane akan kembali ke rumah,” kata ibunya, Celia Veloso, kepada stasiun radio DWPM.

Meskipun begitu ia tambahkan keluarga masih khawatir bahwa sindikat internasional yang terlibat dalam kasus tersebut akan mencelakai Veloso dan kerabatnya.

Mary Jane Veloso selalu mempertahankan ketidakbersalahannya, dengan mengatakan bahwa dia ikut bekerja di bawa perekrut tenaga kerja Filipina.

Sebelumnya, dia bekerja sebagai pekerja rumah tangga di Dubai. Ia katakan bahwa ia melarikan diri dari majikan yang kasar, kata tim hukumnya.

Catatan pengadilan mengatakan perekrut meminta Veloso untuk terbang ke kota Yogyakarta dari Manila untuk menyerahkan koper kepada seorang pria.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.