Gandeng TPA Manggar, Pemanfaatan Gas Metana Ciptakan Kemandirian Energi

Head of Communication Relations & CID PHM Pertamina Hulu Mahakam, Frans Alexander

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Gas metana yang diproses dari TPA Manggar banyak dirasakan manfaatnya bagi warga dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya untuk sumber bahan bakar untuk memasak.

Head of Communication Relations & CID PHM Pertamina Hulu Mahakam, Frans Alexander A Hukom menambahkan, program Wasteco merupakan inisiasi PT PHM bekerjasama dengan UPTD TPA Manggar.

“Jadi kita liat ada potensi gas metana dari tumpukan sampah yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan rumah tangga warga sekitar TPA,” ungkap Frans Alexander.

Frans menjelaskan, saat ini sampah dari kota Balikpapan yang terkumpul di TPA Manggar sebanyak 132 ribu ton per tahun atau 350-400 ton per hari, dari tumpukan sampah ini ada potensi menghasilkan gas metana sebesar 2,2 juta M3 per tahun.

“Nah, pemanfaatan gas metana ini tentunya mampu mengurangi ketergantungan masyarakat di sekitar wilayah Kelurahan Manggar ini, terhadap penggunaan tabung gas LPG 3 kg, dimana satu keluarga bisa sekitar 3 tabung bahkan untuk UMKM bisa 10 sampai 20 tabung per bulan,” jelasnya.

Untuk menyalurkan gas metana ke masyarakat PHM, katanya, telah membangun sepanjang 6.640 meter pipa distribusi, sehingga dapat menyalurkan gas metana sebanyak 462.680 M3 per tahun digunakan oleh 200 keluarga. Pada tahun ini PHM akan memperluas pemanfaatan gas metana dengan membangun 100 jalur distribusi.

“Tentunya dalam mengalirkan dan mendistribusikan gas metana kami membangun manifold dinikmati 200 keluarga meminimalisir resiko ledakan akibat tekanan gas kami bangun 7 flaring di lokasi tersebut,” tuturnya.

Dimana pada tahun di 2022 sambungan itu ditargetkan sudah mencapai 300 sambungan ke rumah-rumah disekitar TPA Manggar.

“Tahun ini selain kita memperkuat kelompok pengelola gas metana ini teemasuk UMKM disekitar TPA Manggar dan menambah target 100 sambungan lagi, sehingga diharapkan akhir tahun 2022 tersambung 300 sambungan ke rumah rumah warga,” akunya.

Sementara itu, Kepala UPTD TPA Manggar Muhammad Haryanto mengatakan, Gas metana dimanfaat warga mencapai 215 KK dari data 2021 dan ini terus bertambah, karena targetnya dengan PHM bisa capai 300 KK.

“Kalau iuran dari kelompok pengelola gas metana dari warga sendiri dibentuk mereka tarik Rp 10 ribu tiap bulannya,” akunya.

Kata Haryanto pemanfaatan gas metana Bukan hanya untuk rumah tangga tapi juga untuk pedagang dan pelaku UMKM, bahkan ada pabrik tahu dan warung bakso memanfaatkan gas metana.

Di TPA Manggar dengan luas 45 hektar didalamnya ada fasilitas utama sanitasi refile untuk menumpuk sampah yang masuk ke TPA Manggar luasnya 17 hektar, fasilitas lain ada titik edukasi lingkungan, juga ada kantor dan area TPS 3R,  ada komposting, cafe dan sauna.

“Untuk sauna lebih banyak dimanfaatkan di internal pekerja TPA,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.