Gencatan Senjata Gagal, Serangan Israel Kembali Tewaskan Puluhan Orang di Gaza
BEIRUT, inibalikpapan.com – Asa gencatan senjata antara Israel dan Hamas kandas setelah serangan udara militer Israel (IDF) tewaskan sedikitnya 68 orang di Jalur Gaza, Sabtu (2/11/2024) dini hari.
IDF klaim telah tewaskan pejabat senior Hamas Izz al-Din Kassab dalam sebuah serangan udara di kota Khan Younis di Gaza selatan.
Menurut IDF, ia adalah salah satu anggota Hamas berpangkat tinggi terakhir yang masih ada.
Utusan AS telah berupaya usulkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas menjelang pemilihan presiden AS Selasa depan.
Namun Hamas tidak mendukung gencatan senjata sementara, televisi Al-Aqsa Hamas melaporkan pada hari Jumat.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan prioritasnya adalah menegakkan keamanan meskipun ada tekanan atau kendala apa pun.
Kantornya mengatakan ia menyampaikan pesan ini kepada utusan AS Amos Hochstein dan Brett McGurk di Israel pada hari Kamis.
Serangan Masih Gencar ke Gaza dan Lebanon
Sementara itu, IDF terus melanjutkan serangan militernya terhadap Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon pada hari Jumat, 1 November 2024.
Petugas medis di Gaza mengatakan sekitar 68 orang tewas dan puluhan lainnya terluka pada malam hari dan hingga Jumat pagi di kota Deir Al-Balah, kamp Nuseirat, dan kota Al-Zawayda.
Semuanya di wilayah tengah Gaza, serta di wilayah selatannya.
Proposal gencatan senjata gagal memenuhi persyaratannya bahwa kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang selama setahun di Gaza.
Kesepakatan gencatan senjata itu mencakup penarikan pasukan Israel dari daerah kantong Palestina yang hancur itu, katanya.
Empat belas orang tewas akibat serangan IDF di gerbang sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Nuseirat, menurut petugas medis di Rumah Sakit Al-Awda di kamp tersebut.
Sepuluh orang lainnya tewas di dalam mobil di Khan Younis, kata petugas medis.
Beberapa jam kemudian, warga mengatakan tank-tank IDF bergerak maju di sisi utara dan timur Nuseirat, dan petugas medis mengatakan serangan udara tersebut menewaskan empat orang, termasuk tiga anak-anak.
Artinya, asa gencatan senjata belum akan terealisasi apabila tidak ada penarikan pasukan Israel dari Gaza.
BACA JUGA