Genjot PAD Pariwisata, Dewan Usulkan Bangun Kebun Binatang

Forum Grup Diskusi (FGD) dengan menghadirkan akademisi dari Universitas Gajah Mada Jogjakarta

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – DPRD Kota Balikpapan mendorong Pemerintah Kota untuk pembangunan kebun binatang sebagai destinasi wisata baru.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan Nazaruddin saat Forum Grup Diskusi (FGD) dengan menghadirkan akademisi dari Universitas Gajah Mada Jogjakarta selasa (24/7).

Menurutnya, wisata kebun binatang bisa mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). Seperti yang dilakukan dibeberapa kota dan kabupaten lain.

“Dibilang urgent, sebernarnya juga nggak. Tapi tujuan kita melaksanakan kajian akademis ini agar sumbangan PAD kita juga bisa bertambah,” ujar Nazaruddin.

Diakuinya, memang butuh anggaran yang cukup besar. Karena, Nazaruddin menyarankan, Pemerintah Kota Balikpapan menggandeng investor tidak mengandalkan APBD.

“Karena butuh biaya besar dan perlu ada investor yang mau bekerja sama dengan pemerintah,” ujarnya.

Meski begitu, dia meminta Pemerintah Kota Balikpapan melakukan kajian dulu, jika memang menginginkan membangun kebun binatang yang anggaran diperkirakan mencapai Rp 100 miliar.

“Potensinya ada, makanya perlu dikaji terlebih dahulu. Tentunya lokasi di kawasan buffer zone, ketimbang nggak bisa diapa-apain, ya mending dibangun kebun binatang. Tinggal kerja sama investor dan kita yang menyiapkan lahannya,” ujarnya

Kata dia, selama ini PAD Pariwisata masih bergantung pada wisata Pantai Manggar maupun perhotelan. Sementara potensi wisata lainnya juga harusnya bisa digali

“Balikpapan ini kan sebenarnya miskin hiburan, jadi perlu destinasi lain, konsepnya berkaca di Kebun Binatang Ragunan,” ujarnya

“Kalau luasnya nggak perlu seperti di sana, cuma isi satwanya. Mungkin bisa kerja sama dengan pengelola Ragunan agar satwa di sana bisa dibarterkan dengan yang kita punya. Subsidi silang lah,”

Suryanto menuturkan, kalau teralisasi konsep kebun binatang itu mini zoo dengan memanfaatkan lahan seperti milik Inhutani atau di kawasan konservasi beruang madu.

“Memang ada konsep inkremental, artinya tambahan saja karena kita sudah ada modal awal, misalnya beruang madu. Nah, kira-kira, satwa apa lagi yang akan ditambahkan. Karena kalau bikin yang baru butuh investasi tinggi,” ujarnya

Kata dia, nannti kebun binatang dilengkapi fasilitas lainnya, diantaranya restoran maupun tempat bermain anak. Sehingga minat kunjungan akan tinggi.

“Kalau cuma kebun binatang, ya nggak laku. Makanya perlu pancingan lain supaya minat kunjungan tinggi dan pengunjung nggak cepat bosan,” ujarnya

“Tinggal dikumpulkan dan inventarisasi saja masyarakat agar mereka mau mau membebaskan lahannya untuk dijadikan kebun binatang. Bahkan kalau perlu dipola bagi hasil, jadi ketika sekian tahun ketemu net profit-nya, ya bisa dibagi keuntungan.”

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.