Genjot Pembangunan Taman Ramah Anak di Setiap Kelurahan, Wujudkan Lingkungan Layak Anak
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Komitmen Pemerintah Kota Balikpapan untuk menjadi kota layak anak semakin terlihat nyata. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Pemkot tengah gencar mengembangkan pembangunan taman ramah anak di seluruh kelurahan yang ada di kota ini.
Kepala DP3AKB Balikpapan, Heria Prisni mengatakan, bahwa pembangunan taman ini merupakan bagian dari program prioritas dalam rangka mewujudkan ruang publik yang aman, inklusif, dan edukatif bagi anak-anak.
“Kami sudah rencanakan pembangunan taman ramah anak di lima kecamatan dan 34 kelurahan se-Kota Balikpapan. Ini menjadi bagian dari aksi nyata untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak,” ujarnya, Jumat (25/4/2025).
Lebih dari sekadar tempat bermain, taman-taman ini dirancang sebagai ruang ekspresi dan interaksi sosial yang mengintegrasikan nilai edukasi, perlindungan anak, dan keberlanjutan lingkungan.
DP3AKB bahkan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam perencanaan dan pelaksanaan setiap pembangunan taman, memastikan bahwa setiap elemen yang dibangun memenuhi prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Ketika DLH membangun taman hijau, kami masuk dengan konsep taman ramah anak. Jadi bukan sekadar taman biasa, melainkan ada elemen edukasi, perlindungan, dan ruang berekspresi yang sesuai dengan kebutuhan anak,” jelas Heria.
Sudah Miliki Tiga Taman
Saat ini, Kota Balikpapan telah memiliki tiga taman ramah anak yang tersebar di beberapa wilayah. Salah satunya yang cukup populer adalah Taman Tiga Generasi di kawasan Balikpapan Selatan. Taman ini bukan hanya menjadi tempat bermain, tapi juga telah menjadi ruang publik favorit bagi keluarga untuk beraktivitas bersama anak-anak mereka.
Namun, pembangunan tidak berhenti pada perluasan jumlah taman saja. Heria menyebut bahwa Pemkot juga fokus pada peningkatan kualitas dan inovasi fasilitas taman. Salah satu terobosan yang kini tengah dikembangkan adalah penyediaan ruang baca digital di taman-taman tersebut.
“Melalui kerja sama dengan Dinas Perpustakaan (Dispukar) Kota Balikpapan, anak-anak nantinya dapat mengakses buku digital. Dengan mudah melalui sistem barcode yang terhubung langsung ke koleksi perpustakaan,” terang Heria.
Dalam penerapannya, taman-taman ini akan dilengkapi dengan kode QR yang bisa dipindai menggunakan gawai untuk mengakses ribuan buku digital. DP3AKB juga akan menyiapkan sudut baca yang nyaman dengan tempat duduk dan kanopi untuk mendukung kegiatan membaca di ruang terbuka.
Fasilitas Bermain Edukatif
Selain menghadirkan fasilitas bermain yang menyenangkan dan edukatif, DP3AKB juga memastikan bahwa seluruh taman yang dibangun memenuhi standar keamanan dan kenyamanan anak.
“Penggunaan material yang aman, peralatan bermain yang sesuai usia, serta ketersediaan fasilitas dasar seperti pencahayaan, pagar pembatas, toilet, dan pos pengawasan menjadi perhatian utama,” akunya.
Guna meningkatkan kredibilitas dan kualitas taman-taman ini, saat ini DP3AKB sedang dalam proses sertifikasi taman ramah anak sesuai dengan standar nasional. Heria mengungkapkan bahwa pihaknya terus menjalin koordinasi intensif dengan DLH, kementerian terkait, serta stakeholder lainnya, untuk menentukan lokasi strategis dan mempercepat proses peresmian.
“Kami berharap beberapa taman dapat diresmikan pada bulan April ini, meskipun jadwal pastinya masih menunggu konfirmasi dari kementerian. Tapi dari sisi kesiapan, Balikpapan sudah sangat siap menjalankan komitmen ini,” ungkapnya.
Heria juga menegaskan bahwa keberadaan taman ramah anak memberikan dampak langsung tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga keluarga, terutama dari sisi ekonomi. Dengan adanya fasilitas bermain gratis di lingkungan tempat tinggal. Orang tua tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk mengajak anak ke pusat perbelanjaan atau tempat hiburan komersial.
“Di tempat bermain ini, anak-anak dapat saling berinteraksi, yang pada gilirannya dapat membantu mengembangkan kemampuan motorik, sosial, dan emosional mereka. Ini juga membantu orang tua, karena tak perlu lagi mencari tempat bermain di mal atau tempat mahal lainnya,” jelas Heria.
Minimal Punya Satu Taman
Ke depan, DP3AKB menargetkan agar setiap kelurahan memiliki minimal satu taman ramah anak yang aktif dan berfungsi optimal. Pemerintah Kota juga membuka ruang kolaborasi dengan sektor swasta, CSR perusahaan, dan komunitas lokal untuk mendukung keberlanjutan program ini.
Langkah ini juga sejalan dengan target nasional dalam pembangunan Kota Layak Anak (KLA). Yang mengharuskan adanya penyediaan sarana publik yang ramah dan aman bagi anak di setiap wilayah. Dengan pendekatan yang komprehensif, Heria berharap Balikpapan dapat menjadi percontohan nasional dalam mewujudkan kota ramah anak berbasis komunitas dan lingkungan.
“Kami ingin menjadikan kota ini tempat yang benar-benar bersahabat untuk anak-anak. Tidak hanya dari sisi kebijakan. Tapi juga dari wujud nyata di lapangan yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh warga,” pungkas Heria.***
BACA JUGA
