Giliran Sepinggan Raya Masuk Program Kota Kita, Bantu Penyediaan Air Bersih

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemkot Balikpapan melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kota Balikpapan terus menggencarkan program Kota Kita untuk pengentasan kawasan kumuh di Balikpapan. 

Rencananya pelaksanaan program ini akan dilanjutkan di kawasan Kelurahan Sepinggan Raya, Balikpapan Selatan.

Kepala Disperkim Kota Balikpapan, Rafiuddin mengatakan, program ini sudah sukses dilaksanakan di Kelurahan Gunung Sari Ulu (GSU) pada Agustus 2024 lalu dengan menggandeng unsur pentahelix.

Selanjutnya untuk di kawasan Kelurahan Sepinggan Raya, Balikpapan Selatan rencananya yang diberikan dalam penyediaan air bersih dalam bentuk water treatment.

“Sumurnya sudah tersedia sejak 2013 lalu, cuma air belum layak untuk dikonsumsi. Jadi mau diberikan bantuan water treatment agar air sumur layak dipakai,” ujarnya, Rabu (16/10/2024).

Saat dilakukan tim Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, katanya, ternyata belum memenuhi indikator air bersih dan layak konsumsi. Harapannya, melalui program Kota Kita bisa membantu air sumur bor memenuhi indikator air bersih sesuai ketetuan.

“Pemberian bantuan layanan ini, karena memang PDAM belum semuanya bisa menjangkau masyarakat di sana,” jelasnya.

Dikatakannya, sumur yang ada tersebut digunakan warga di 4 RT yaitu RT 17, RT 18, RT 19, dan sebagian RT 20 Kelurahan Sepinggan Raya, Balikpapan Selatan.

“Data awal yang disampaikan hampir mendekati ribuan KK karena wilayah permukiman padat,” ucapnya.

Menurut Rafiuddin, nantinya untuk penyediaan infrastruktur pendukung, Disperkim berupaya menggandeng Bank Indonesia dan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB). Dimana, saat ini pihaknya meminta lurah Kelurahan Sepinggan Raya untuk membuat proposal dalam waktu dekat.

“Kita minta lebih cepat proposalnya agar bisa dibantu untuk menyediakan air bersih,” jelasnya.

Rencananya, laporan ini akan disampaikan sebelum November kepada Bank Indonesia. Disperkim terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia, harapannya bisa membantu penanganan indikator penyediaan air bersih.

Gunung Sari Ulu Tuntas

Sebelumnya, Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kota Balikpapan melaunching Program Kota Kita yang berlokasi di RT 35 Kelurahan Gunung Sari Ulu (GSU), Kecamatan Balikpapan Tengah, pada Rabu (11/9/2024)

Rafiuddin mengatakan program kota kita ini adalah program sinergi dan kolaborasi dalam penataan pemukiman berkelanjutan.

Program kota kita ini dalam rangka untuk melakukan pencegahan dan penanganan kekumuhan di Kota Balikpapan, dengan melibatkan Penta Helix yang ada,” ujar Rafiuddin kepada media.

Kata dia, ini bentuk kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, swasta, media dan akademisi dan masyarakat. Masyarakat bukan hanya sebagai penerima tetapi juga sebagai pelaku terutama Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 

“Jadi target kita adalah kumuhnya tuntas, MBR nya bisa meningkat pengentasan kemiskinan bisa tercapai,” ucapnya.

Lanjut Rafiuddin menjelaskan lokasi ini dipilih, karena sumber airnya ada di lokasi ini. Pasalnya, penyediaan sumber air bersih ini sebagai salah satu indikator dalam mengatasi kekumuhan. 

“Lokasi sudah dibangun oleh teman-teman kotaku pada Tahun 2022. Jadi kotaku itu adalah kota tanpa kumuh, kota kumuh tidak ada lagi jadi kotaku masuk menjadi kota kita,”terangnya.

Saat ini, permukiman kumuh di Kota Balikpapan tinggal 100 hektare dari total luas wilayah Balikpapan sekitar 51 ribu hektare. 

“Jadi pelan-pelan kita tuntaskan secara bertahap hingga 2026 kumuh kita selesai sesuai dengan data base line,” terangnya.

Tercatat tujuh kelurahan yang mempunyai kawasan kumuh dengan berbagai kriteria, yakni kelurahan Sepinggan Raya, Damai, Klandasan Ilir, Gunungsari Ilir, Baru Ilir, Karang Jati dan Karang Rejo. 

“Alhamdulillah Klandasan Ilir, Baru Ilir Damai sudah tuntas. Tugas kita Gunungsari Ilir, Karang Jati, dan Sepinggan Raya,” ujarnya.

Setelah ini target pertama menyasar kelurahan karang jati, dikarenakam masalahnya penyediaan air bersih dan proteksi kebakaran. Nanti dilakukan bertahap hingga tahun 2026 untuk mengentaskan permukiman kumuh yang tinggal 100 hektare tadi. 

“Data ini harus selalu kami update setiap tahun, karena bisa aja sebelumnya tidak kumuh menjadi pemukiman kumuh baru,” ungkapnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.