GMNI Kecam Kebijakan Amerika Soal Yerusalem Ibukota Israel
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mengutuk keras keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Keputusan ini sontak mengundang reaksi dunia termasuk muslim Indonesia.
DPP GMNI menilai tindakan Trump sebagai pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan PBB, Perjanjian Oslo, Road Map Peace 2003 hingga pertemuan Washington.
Ketua Umum DPP GMNI, Robayatullah Kusuma Jaya mengatakan pernyataan Donald Trump dan pemindahan Kedutaan Besar dari Tel Aviv ke Yerusalem merupakan pengakuan sepihak oleh Pemerintah Amerika Serikat telah menimbulkan keprihatinan dunia. Karena itu persoalan ini harus disikapi bersama oleh warga dunia..
“Kami mengutuk dan menolak keras pengakuan sepihak oleh Trump bahwa Yerusalem merupakan ibukota Israel. Kami minta Presiden Jokowi menggalang negara-negara seperti Konfrensi Asia-Afrika,” tandas Robaytullah yang ditemui dalam Rapat Koordinasi Nasional Persatuan Alumni GMNI di kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (9/12/2017).
GMNI menilai Indonesia dapat menggalang negara-negara anggota KAA (Konferensi Asia-Afrika) menentang kebijkaan Trump atas Yerusalem. Termasuk melayangkan Nota Protes kepada pemerintah Amerika Serikat atas pengakuan sepihak bahwa Yerusalem merupakan ibukota Israel.
“Pemerintah Indonesia konsisten membela kemerdekaan dan hak-hak Palestina dan kami mendesak untuk membuka Forum Question To Palestine di OKI (Organisasi Kerjasama Islam) yang akan diselenggarakan di Istanbul, Turki pada tanggal 13 Desember nanti,” katanya.
Pada kesempatan sama, Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak siap turun ke jalan untuk aksi penentangan keputusan Donald Trump. “Saya ikut jika ada aksi yang menentang pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel. Kita harus turun bersama-sama,” tegasnya.
Dia juga menudkung politik luar negeri Indonesia sudah sangat jelas yakni menentang penjajahan dan pembentukan negara Israel di tanah Palestina. Sikap GMNI juga sejalan dengan format sikap politik luar negeri Indonesia.
“Kalau aksi itu saya ikut dan GMNI juga sejalan dengan sikap pemerintah,” pungkasnya.
BACA JUGA