GPM Hadir Di CFD Grand City, Miliki Produk Pangan Lokal Berkualitas
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan, melalui Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) turut berpartisipasi melaksanakan program Gerakan Pangan Murah (GPM) pada uji coba Car Free Day (CFD) di Grand City Balikpapan pada Minggu (17/11/2024)
Kepala DP3 Balikpapan Sri Wahyuningsij mengatakan, GPM tersebut dilakukan bertujuan untuk memfasilitasi petani dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pangan dengan memberikan akses langsung kepada konsumen untuk membeli produk pangan lokal dengan harga terjangkau.
“Gerakan ini tidak hanya menyediakan pangan murah bagi masyarakat, tetapi juga memberi ruang bagi petani dan UMKM untuk memasarkan produk mereka,” ujar Sri Wahyuningsih kepada media.
Produk yang dijual dalam program ini, seperti sayuran, buah-buahan dan hasil pertanian lainnya berasal langsung dari petani lokal di Kota Balikpapan.
“Kami menjamin bahwa produk-produk yang dijual dalam gerakan ini aman untuk dikonsumsi, karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya atau pestisida. Semua produk diproses secara alami, menggunakan metode pertanian organik,” ujarnya.
Selain menyediakan pangan murah, DP3 juga melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya diversifikasi konsumsi pangan.
Salah satu pesan yang disampaikan adalah bahwa kenyang tidak harus selalu dengan nasi. Program ini bertujuan memperkenalkan berbagai jenis makanan lokal yang lebih bergizi dan beragam, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada satu jenis sumber pangan.
Gerakan Pangan Murah ini diselenggarakan secara rutin di berbagai lokasi. Ia menerangkan, seperti sebelumnya pada Selasa lalu, pihaknya telah laksanakan di Kantor DP3, Sabtu di Taman Tiga Generasi, dan Minggu di Taman Bekapai.
Di setiap kegiatan, selain produk pangan dari petani lokal, juga hadir pihak-pihak seperti Bulog yang turut mendukung pelaksanaan program ini.
“Bahkan dalam sebulan, omzet yang diperoleh dari kegiatan ini dapat mencapai sekitar Rp16 juta,” tandasnya.
Melalui program ini, Pemkot Balikpapan berharap dapat meningkatkan pendapatan petani dan UMKM, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal di Kota Balikpapan.
Hadirkan Toko Penyeimbang
Sebelumnya, Pemkot menghadirkan Toko penyeimbang di Pasar Klandasan Balikpapan. Ini merupakan inovasi dari Pemprov Kaltim. Tujuannya untuk mengendalikan inflasi dan menjaga ketersediaan bahan pokok.
Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan Haemusri Umar mengatakan, sesuai amanat dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), pelaksana lapangan toko penyeimbang dilakukan Perumda Manuntung Sukses. Mereka mengisi seluruh komoditas di toko penyeimbang.
“Karena ini ada sisi bisnis dan sosial. Maka yg bisa melakukan kegiatan intervensi pangan hanya bisa dilakukan perumda,” katanya.
Sekaligus mengoptimalkan peran Perumda Manuntung Sukses dalam menjalankan bisnis dan tetap punya sisi sosial.
Haemusri menjelaskan, teknisnya nanti Perumda Manuntung Sukses membuka kios di Pasar Klandasan yang menjual berbagai sembako atau bahan pokok. Mulai dari beras, gula, minyak, dan sayuran hortikultura. Seperti cabai, bawang, dan sebagainya.
“Harga jual sesuai yang berlaku saat itu,” ucapnya. Rencana ada dua toko penyeimbang yakni berada di Pasar Klandasan dan Pasar Pandansari. Namun kali pertama seremonial peresmian akan dilakukan di Pasar Klandasan.
“Toko penyeimbang diresmikan oleh pj gubernur Kaltim pada Jumat 25 Oktober,” ujarnya.
Sementara itu, Dirut Perumda Manuntung Sukses Andi Sangkuru mengatakan, toko penyeimbang akan menjual produk dengan harga yang bersaing dengan kios lainnya.
“Karena ini toko penyeimbang harga tetap lebih terjangkau. Ada sisi sosial paling tidak lebih murah sedikit,” ungkapnya.
“Harapannya ketika toko-toko lain mulai menjual barang dengan harga mahal, ada toko peyeimbang yang bisa menekan harga,” tukasnya.
BACA JUGA