Gubernur Kaltim Buka Peluang Kerjasama Dengan Norwegia Untuk Pembangunan IKN
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Gubernur Kaltim Isran Noor hadiri kunjungan kerja Duta Besar Norwegia untuk Indonesia H. E. Vegard Kaale bertempat Novotel Balikpapan pada Kamis (23/01/2020) pagi. Kunjungan kerja tersebut Vegard Kaale bersama rombongan yang terdiri anggota parlemen Komisi Luar Negeri dan Pertahanan Kerajaan Norwegia.
Dalam kesempatan itu, Isran Noor mengapresiasi Kerajaan Norwegia yang terus mempererat kolaborasi bersama pemerintah Indonesia, khususnya di daerah. Apalagi Norwegia telah mendukung kegiatan di daerah yang berwawasan lingkungan guna mengurangi emisi karbon dunia.
“Saya kira perhatian pemerintah kerajaan Norwegia sangat bagus, karena sangat peduli. Karena bangun kerjasama bagaimana pembangunan lingkungan yang priorotas adalah Kaltim,” kata Isran.
Isran juga mengatakan Norwegia menyatakan tertarik untuk berinvestasi pada pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Investasi yang dijajaki masih seputar lingkungan, yaitu bagaimana agar pembangunan IKN yang baru mengusung konsep yang hijau dan berwawasan lingkungan.
Isran mengungkapkan ada kekhawatiran dunia, termasuk dari Kerajaan Norwegia paru-paru dunia akan tergangu karena perambahan hutan untuk pembangunan IKN. Sehingga dalam kunjungan kerja tersebut, dubes beserta rombongan juga diajak melihat lokasi mana yang akan dijadikan IKN.
“Kekhawatiran dunia itu wajar jangan sampai hutan borneo ini gara-gara IKN terganggu paru-paru dunia. Makanya kita sampaikan kita jamin IKN ini tidak merusak lingkungan. Karena IKN baru akan berbasis lingkungan, green city, sustainable city,” kata Isran menegaskan.
Isran juga menyampaikan bahwa Pemprov Kaltim di tahun 2013 mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang perubahan lingkungan. Beberapa poin diantaranya mengatur larangan menambah luas perkebunan sawit, larangan membangun di lahan gambut dan hutan primer, serta reklamasi lubang tambang. Hal ini sebagai bentuk keseriusan Pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Nanti bentuk proyek yang dikerjasamakan itu dengan KemenKLHK, Kaltim bagian dari itu. Kaltim buka peluang kerjasama itu,” kata Isran lagi.
Sementara itu, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia H. E. Vegard Kaale mengaku belum memutuskan bidang apa saja yang bisa dikerjasamakan terkait pembangunan IKN baru.Vegard tangkap adanya peluang kerjasama dengan pemerintah Indonesia dalam bidang energi terbarukan atau kota modern yang berbasis lingkungan. Namun tidak menutup kemungkinan dibidang lain seperti maritim, energi, perikanan, akuakultur.
“Kami melihat prinsip semangat IKN cukup modern, hijau dan berkelanjutan. Kami melihat gubernur Kaltim sangat terbuka apa yang bisa dikerjamakan,” kata Vegard.
Vegard mengatakan Norwegia dan Indonesia telah menjalin kemitraan yang kuat dalam 10 tahun terakhir. Norwegia cukup konsisten bekerjaama khususnya bidang pengurangan emisi karbon. Dalam perjalanannya, kolaborasi kedua negara berjalan dengan baik, terutama dengan pemerintah di daerah.
“Kerjasama Norwegia dengan Indonesia sudah 10 tahun berjalan. sudah ada puluhan perusahaan Norwegia yang memiliki kerjasama di Indonesia dalam bidang minyak dan gas, industri maritim, perikanan, akuakultur atau budi daya perairan dan energi terbarukan. Momen ini baik untuk melihat pencapaian sejauh mana bisa memperkuat kolaborasi kemudian hari,” kata Vegard.
BACA JUGA