Gubernur Mengaku Prihatin Dengan Ketimpangan Infrastruktur
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Gubernur Kaltim Isran Noor mengaku, prihatin ketimpangan infrastruktur diluar Pulau Jawa maupun di Pulau Jawa. Hal itu disampaikan Isran saat pembukaan Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan Regional II di Balikpapan (11/3).
Menurutnya, kondisi tersebut, semakin membuat ketimpangan antara daerah di Pulau Jawa maupun diluar Pulau Jawa khususnya Kaltim yang hingga kini masih sangat minim infrastruktur jalan, jembatan dan lainnya.
Apalagi kata dia, saat ini Pemerintah Pusat konsentrasi dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Hal itu tentu sangat merugikan daerah diluar Jawa yang masih membutuhkan pembangunan infrastruktur.
“Apalagi sekarang sudah masanya infrastruktur tidak lagi dibangun, tapi kini mengarah ke pembangunan sumber daya manusia. Kalau itu terjadi, maka kesempatan pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa akan semakin berkurang,” ujar Isran Noor.
Dia mengungkapkan, hanya 50 persen pembiyaan infrastruktur diluar Pulau Jawa yakni Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Sehingga dia berharap, rapat koordinasi tekhnis salah satunya membahas hal tersebut.
“Lebih kurang 50 persen pembiayaan pembangunan infrastruktur itu ada di pulau Jawa. Artinya, 50 persen sisanya terbagi untuk di luar pulau Jawa,” imbuhnya.
Menanggapi itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri , Hadi Prabowo menuturkan, selama periode sekarang, pembangunan tidak lagi terfokus di Pulau Jawa tapi sudah merata se-Indonesia.
“Tadi Pak Isran menyebutkan, dan itu masa lalu. Pemerintah sekarang sudah memutuskan pembangunan infrastruktur di pulau-pulau,” ujarnya.
Dia menyebutkan, alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur pada 2014 lalu sebesar Rp155 triliun dan 2019 ini menjadi Rp415 triliun. Sedangkan pembangunan jalan nasional di 2018 mencapai 3.432 kilometer.
“Kalau jalan tol sepanjang 941 kilometer dari target 1.852 kilometer. Itu, Papua Barat dan Papua yang dibangun jalan nasional sepanjang 1.982 kilometer. Perbaikan dan pemeliharaan jalan 14.367 kilometer,” urainya.
“Pembagunan infrastruktur, ucap Hadi, banyak dilakukan di wilayah Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur. “Termasuk pembangunan 87 Pos Lintas Batas Negara pada 2018 dan tahun ini ditargetkan 11 PBLN.”
BACA JUGA