Top Header Ad

Gunakan Sistem Gin Pole, Pengoperasian New Flare Balikpapan II

Kilang Minyak Balikpapan

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Proyek perluasan kilang minyak atau Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit V Balikpapan dan Lawe-lawe yang merupakan proyek strategis Nasional (PSN) semakin menunjukan progres serta pencapaian yang sigifikan.

Pada pertengahan bulan April 2021 telah selesai dilakukan pembangunan New Flare Balikpapan II yang merupakan pemindahan flare Balikpapan II existing. Selanjutnya  di lokasi eks flare existing tersebut akan dibangun unit-unit utama pengembangan kilang.

“Flare system sendiri berfungsi untuk membakar gas sisa proses produksi kilang dan untuk menjaga operasional kilang tetap stabil dan tetap memenuhi regulasi emisi dari pemerintah sehingga ramah lingkungan,” ujar Cooperate Secretary PT Kilang Pertamina Balikpapan Reno Marina Shahputri.

Relokasi flare ini merupakan hasil kerja sama operasi antara dua perusahaan yaitu PT Adhi Karya dengan PT Rekayasa Industri yang pembangunannya telah dibuat sejak Februari 2019 lalu.

“Flare Balikpapan II bertujuan untuk mampu mengantisipasi kenaikan pengolahan kilang yang semula hanya 260 ribu barrel per hari menjadi 300 ribu,” akunya.

Setelah selesainya proyek RDMP ini, Kilang Pertamina Balikpapan akan meningatkan kapasitas pengolahan sebesar 360 ribu barrel perhari dan juga peningkatan produk dari yang saat ini Euro II menjadi Euro V.

Instrument pembangunan new flare Balikpapan II ini menggunakan pipa 78 inchi disekitar garis pagar pantai pertamina, dengan ketinggian total di atas permukaan laut.

“Disekitar platform flare sudah dipasang pelampung pembatas dan sarana bantu navigasi pelayaran untuk menghindari kapal masuk menuju operasiona kilang,” ujarnya.

“Lokasinya juga telah sesuai dengan rekomendasi Dirjen Perhubungan Udara dan Dirjen Perhubungan Laut,” tambahnya.

Pembagunan new flare Balikpapan II dibangun dengan menggunakan platform atau tempat kedudukan flare yang menggunaan pipa pancang steel pipe pile berlapis khusus tahan karat.

Pada platform yang sama dibangun juga flare HCC yang akan dioperasikan saat pembangunan kilang telah selesai, dimana  nantinya terdapat dua di platform yang akan menyala secara bersamaan.

Mengingat pembangunanya dilakukan ditas platform yang memiliki keterbatasan dalam penggunaan crane besar, maka untuk dapat mencapai ketinggian derrick digunaan gin pole system dan memanfaatkan RAT (Rope Access Technician).

“Pembangunan ini menggunakan sistem teknologi baru dan ditangani oleh tenaga kerja Indonesia yang telah berpengalaman di bidang energy, hal ini sekaligus menjadi kebanggan bagi bangsa kita,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.