Areal Habitat Terbatas, Pelepasliaran Orangutan di Kaltim Terancam

Petak, orangutan betina yang dilepasliarkan dua pekan lalu

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pelepasliaran orangutan di Kaltim makin terancam. Pasalnya ketersediaan wilayah hutan yang sesuai untuk habitat orangutan semakin terbatas.

Hal itu karena kapasitas Hutan Kehje Sewen Kutai Timur yang selama ini menjadi areal pelepasliartan orangutan terbatas. Karena kini hanya mampu menampung 150 individu orangutan

Selama ini hutan Kehje Sewen Kutai Timur menjadi satu-satunya lokasi pelepasliaran orangutan yang dilakukan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim.

Dalam 7 tahun terakhir, atau sejak 2012 lalu, Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo dan BKSDA) Kaltim telah melepasliaran 103 individu orangutan di Hutan Kehje Sewen Kutai Timur.

Sementara saat ini jumlah orangutan yang masih direhabilitasi di Samboja Lestari ada 140 individu, dan banyak dari mereka yang siap dilepasliarkan. Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo harus segera mendapatkan lokasi pelepasliaran orangutan alternatif yang memenuhi syarat di Kaltim.

“Untuk memenuhi kebutuhan areal pelepasliaran kami di Kaltim. Kami sangat berharap agar upaya mendapatkan areal pelepasliaran orangutan dalam skema IUPHHK-RE,” ujar CEO Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo Jamartin Sihite.

“Baik di Kaltim maupun di Kalimantan Tengah mendapatkan dukungan dari semua pihak, sehingga orangutan yang saat ini ada di pusat rehabilitasi bisa segera dilepasliarkan,”

Senin (08/07), , Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo dan BKSD Kaltim kembali melepasliarkan dua indivisdu orangutan, yakni Lilo orangutan jantan (25) dan Laila orangutan betina (22) ke Hutan Kehje Sewen Kutai Timur.

Sebelumnya, pada 26 Juni lalu, Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo dan BKSD Kaltim juga melepasliarkan 4 individu orangutan yakni orangutan jantan Komo (21), Gino (14), Zakir (15) dan. Satu individu orangutan betina Petak (22).

“Ini merupakan pencapaian yang luar biasa, namun ini merupakan tanggung jawab kita semua. Pemerintah, masyarakat, dan organisasi massa termasuk pelaku bisnis harus aktif bahu-membahu melanjutkan kegiatan ini,” ujar Kepala BKSDA Kaltim Sunandar Trigunajasa.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.