Top Header Ad

Hadiri Muktamar PII di Balikpapan, Menko PMK Muhadjir Effendy : PII Memiliki Dasar Independen

Menteri Koordinator (Menkot) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy saat menghadiri Mukmatar PII di Embarkasi Haji Batakan Balikpapan, Jumat (05/05/023).

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Menteri Koordinator (Menkot) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy  mengatakan, Pelajar Islam Indonesia (PII) merupakan organisasi yang independen.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Mukmatar PII di Embarkasi Haji Batakan Balikpapan, Jumat (05/05/023). Sehingga kader PII memiliki kemandirian, kedewasaan dan percaya diri itu akan mudah tumbuh

“Memang tidak enak jadi organisasi independentitu karena tidak punya orangtua, tapi justru tanpa orangtua itulah akan kemandirian, kedewasaan, percaya diri itu akan mudah tumbuh, karena tidak perlu cari-cari,” ujarnya

Karena bersifat independent itulah kata Muhadjir, sehingga ketika ada masalah PII tak punya sandari. Lebih mengandalkan diri sendiri an Tuhan untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi.

“Saya rasa itu harus jadi watak dasar dari seorang PII dan dia siap untuk menjadi kader umat sekaligus kader bangsa,” ujarnya

“Karena itu dia harus sudah dilatih sejak dini, di spektrum yang luas, berada ditempat-tempat yang majemuk, tidak ekslusif,”

PII menurutnya, sejak awal kader PII sudah harus belajar tidak menjadi ekslusif, bisa berada disemua spektrum. Karena Ketika bertemua siapapun, dia tidak akan memiliki beban apapun.

“Dia juga tidak perlu rendah diri Ketika berhadapan dengan orang lain. Kalau sejak dini, sejak SMP, SMA sudah ditanamkan itu, itu nanti Insya Allah kalau jadi Menteri gampang,” ujarnya

“Jadi Bersiap-siaplah menjadi orang bermakna. Beda dengan mereka yang sudah matang sejak pelajar dengan dengan mereka yang pejabat dadakan, itu kelihatan,”

Karena kematangannya yang sudah terbentuk sejak masih pelajar itu pun membuat kader PII siap apan. Bisa berada dalam forum-forum diskusi apapun dan cukup memilik argument kuat.

“Kalau pejabat yang sudah matang sejak pelajar itu berpantun pun hapal gak usah baca teks. Jadi anggota DPR pun kelihatan matang bisa menguasai forum, argument-argumennya handal,” ujarnya

“Tetapi mereka yang kebetulan jadi pejabat karena kader jengot, karena di katrol yang diatas ya dia kelihatan kalau canggung dan tidak bisa diharapkan, mereja menjadi pemimpin dalam keadaan yang tidak matang itu,”

Dia menambahkan, anaknya juga bagian dari pengurus PII Jakarta Selatan. Karena sebagai bagian dari keluarga PII dia ingin mewarisi karakter dan pengalaman sebagai kader

“Saya memang ingin anak-anak saya mewarisi pengalaman hidup saya sebagai PII. Karena saya yakin PII ini tenpat persemayaman terakhir yang paling bagus yang dimiliki bangsa Indonesia,” ujarnya

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.