Hamas Minta Amerika Serikat Tanggung Jawab soal Serangan Israel di Rafah
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Tindakan serangan udara Israel terhadap sebuah kamp pengungsi di Rafah disebut “memilukan” oleh Gedung Putih atau otoritas AS.
Meskipun demikian, AS tidak mengambil langkah untuk membatasi bantuan militer kepada Israel. Atau mengubah kebijakannya yang mendukung hak negara tersebut untuk melakukan operasi di Gaza.
Salah satu kecaman datang dari Juru Bicara Senior Hamas, Osama Hamdan, yang menyalahkan AS atas serangan tersebut. Menurutnya, AS yang memberikan bantuan juga ikut bertanggung jawab atas pembantaian di Rafah dan kejahatan pendudukan di Jalur Gaza.
“Kami menganggap pemerintahan Amerika dan Presiden [Joe] Biden bertanggung jawab penuh atas pembantaian buruk terhadap pengungsi di Rafah. Dan atas semua kejahatan pendudukan di Jalur Gaza,” kata Osama, melansir dari VOA Indonesia.
“Itu mereka lakukan dengan Amerika yang terus memberikan dukungan politik dan militer untuk pendudukan. Dan terus memasok peralatan militer, bom dan amunisi yang membunuh puluhan ratusan anak-anak, perempuan dan warga sipil setiap hari,” lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden memang mengklaim telah mengingatkan Israel untuk tidak melancarkan operasi darat di Gaza Selatan. Meskipun, Gedung Putih menyebut bahwa serangan udara tersebut juga tidak melanggar kebijakan AS.
Menurut juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, meskipun pemerintah AS mengecam kematian warga sipil, mereka menyatakan akan ada penyelidikan atas insiden tersebut. Kirby menekankan perlunya memahami konteks peristiwa dan menunggu hasil penyelidikan.
Kirby menyatakan, “Saya pikir, kami sangat keras dalam mengecam kematian warga sipil tak berdosa. Kematian-kematian ini tidak terkecuali, tapi kita harus memahami apa yang terjadi di sini. Akan ada penyelidikan.”
“Mereka (Israel) sudah mengatakan bahwa itu adalah kesalahan yang tragis dan sedang menyelidikinya. Mereka telah mampu menyelidiki diri mereka sendiri dan meminta pertanggungjawaban orang-orang pada masa lalu. Kita akan lihat apa yang mereka lakukan di sini,” kata Kirby.
BACA JUGA