Top Header Ad

Hamas Rilis Nama Sandera Israel Yang Akan Dibebaskan Besok

Sandera Hamas
Tangkapan layar tentara Hamas bebaskan sandera sejak gencatan senjata dengan Israel (YouTube AFP)

YERUSALEM, inibalikpapan.com – Hamas katakan segera membebaskan ayah dari sandera termuda yang mereka sandera dalam serangannya pada 7 Oktober 2023 di Israel.

Selain itu, juga ada dua orang lainnya termasuk seorang warga negara AS dalam pertukaran sandera berikutnya untuk tahanan Palestina.

Pembebasan Yarden Bibas, Keith Siegel dan Ofer Kalderon akan berlangsung pada hari Sabtu, begitu juru bicara sayap bersenjata Hamas Abu Obeida mengatakan dalam sebuah posting di saluran Telegramnya, seperti dikutip dari Reuters.

Yarden Bibas adalah ayah dari  Kfir, yang baru berusia sembilan bulan saat penculikan, dan Ariel, yang berusia empat tahun.

Tidak ada kabar tentang nasib Kfir dan Ariel, atau tentang ibu mereka Shiri, yang jadi korban penculikan pada waktu yang sama.

Hamas mengatakan pada akhir tahun 2023 bahwa mereka telah terbunuh oleh pemboman Israel, pada bulan-bulan awal perang Gaza.

Video penangkapan mereka sempat beredar diman terlihat Shiri  ketakutan memeluk anak-anaknya yang masih kecil dalam selimut saat mereka diseret ke dalam tahanan yang dikelilingi oleh para penyerang militan.

Sang ayah, Yarden, yang berusia 34 tahun saat penyerangan, juga diculik dimana sebuah klip beredar memperlihatkan kepalanya berdarah akibat pukulan palu.

Keith Siegel, warga Israel-Amerika, yang disandera bersama istrinya Aviva, terlihat dalam sebuah video yang Hamas rilis tahun lalu.

Istrinya telah bebas dalam pertukaran sandera-tawanan pertama pada November 2023.

Kedua anak Ofer Kalderon, Erez dan Sahar, yang diculik bersamanya, juga telah bebas dalam pertukaran pertama.

Pada hari Kamis, Hamas membebaskan tiga sandera Israel dan lima sandera Thailand di Gaza, sementara Israel membebaskan 110 tahanan Palestina.

Proses ini sempat tertunda karena Israel marah pada kerumunan yang menyerbu salah satu titik serah terima sandera.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, 33 sandera Hamas di Gaza akan dibebaskan dalam enam minggu pertama gencatan senjata dengan imbalan ratusan tahanan Palestina.

Mayoritas diantaranya telah menjalani hukuman seumur hidup di Israel.

Lima belas sandera telah jalani proses penukaran termasuk lima pekerja Thailand yang ditawan pada 7 Oktober, dan 400 tahanan sejauh ini telah ditukar.

Sembilan puluh tahanan Palestina, termasuk sembilan yang menjalani hukuman seumur hidup dan 81 yang menjalani hukuman jangka panjang.

Proses penukaran mereka adalah dengan tiga warga Israel pada hari Sabtu 1 Februari 2025, kata kantor informasi tahanan Hamas.

Tahanan Palestina Termasuk Anak-Anak Di Bawah Umur

Tahanan dan tahanan Palestina tersebut termasuk 30 anak di bawah umur. Beberapa diantaranya juga anggota kelompok Palestina yang dihukum karena bertanggung jawab atas serangan mematikan yang telah menewaskan puluhan orang di Israel.

Sekitar 1.200 orang tewas dan lebih dari 250 sandera diculik dalam serangan Hamas di Israel, hari paling mematikan bagi orang Yahudi sejak Holocaust.

Diantara yang tewas dan diculik terdapat puluhan pekerja pertanian Thailand.

Pembicaraan lebih lanjut tentang pelaksanaan tahap kedua kesepakatan, yang akan dimulai pada 4 Februari.

Hal ini bermaksud untuk membuka jalan bagi pembebasan lebih dari 60 sandera lainnya, termasuk pria yang berusia wajib militer, dan penarikan penuh militer Israel dari Gaza.

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.