Hanya 30 Persen Pasien Covid-19 Kondisi Kritis yang Sembuh, Harus ke RS Jika Bergejala

ilustrasi covid-19
ilustrasi covid-19

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Hanya sekitar 30 persen peluang sembuh pasien covid-19 yang dalam kondisi kritis. Demikian disampaikan Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia Dr. dr. Lia G. Partakusuma. Sp. PK.

“Kalau tingkat kesembuhan yang perlu kita lihat derajat sakitnya. Kalau kita lihat untuk pasien-pasien kritis itu yang tertolong rasanya hanya sekitar 30 persen,” ujarnya dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.

“Makanya sekarang kita di kesehatan semuanya berusaha untuk meningkatkan kemampuan mengobati mereka,”

Karenanya masyarakat yang terpapar covid-19 segera ke rumah sakit jika memiliki gejala. “Masuk rumah sakit dalam keadaan kritis itu sudah repot sekali. Bila mengetahui gejalanya, langsung segera ke rumah sakit,” ujarnya

Begitupun jika hanya gejala ringan dan melakukan isolasi mandiri tetap melaporkan ke puskesmas terdekat atau Satgas ditingkat RT. Sehingga bisa tersru dipantau kondisinya atau dirujuk jika semakin berat.

“Kalau diam-diam saja, nanti pada saat ada perburukan, puskesmas tidak tahu, maka akan terjadi keterlambatan. Ini gunanya untuk lingkungan, bukan hanya untuk diri sendiri,” ujarnya

“Jadi menurut saya, masyarakat perlu mengetahui ini untuk menjaga lingkungan, kalau kita positif wajib untuk memberitahu kepada RT/RW setempat atau puskesmas,”

Berdasarkan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit khusus Covid-19 sebaiknya tidak lebih dari 60 persen. Anjuran itu bukan tanpa sebab.

Kaerena ada jenjang proses perawatan yang dilakukan di rumah sakit. Kekosongan sebagian tempat tidur diperlukan agar sewaktu-waktu kondisi pasien berubah bisa segera berpindah perawatannya.

“Misalnya dari yang bergejala sedang dan berat tiba-tiba kritis, maka itu harus ada spare tempat. Atau kebalikan, dari gejalanya berkurang maka akan berpindah tempat yang lebih rendah pelayanannya, bukan rendah mutunya tapi fasilitasnya,” ujarnya

“Ini harus ada yang kosong sehingga perpindahan dari satu bagian ke tempat khusus lainnya bisa lebih mudah,”

Dia menambahkan, rumah sakit memang sebaiknya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga kritis. Sementara gejala ringan atau OTG bisa melakukan isolasi mandiri dengan dibantu pemantauan puskesmas atau lingkungan setempat.

Sumber : suara.com

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.