Top Header Ad

Harga Di Pengecer Tinggi, Pemkot Gencarkan Operasi Pasar Gas Elpiji 3 Kg

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Keluhan atas tingginya harga gas elpiji 3 Kg ditingkat pengecer yang jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET). Juga mendapat perhatian dari Pemkot Balikpapan melaluo Bagian Perekonomian Setdakot.

Kabag Perekonomian Setdakot Balikpapan Sri Hartini Nugraha mengatakan, terkait dengan masih banyaknya pengecer menjual harga elpiji 3 kg jauh diatas HET. Untuk melakulan penindakan bukan diranahnya Pemkot Balikpapan.

“Sudah kami pantau di lapangan, tapi yang bisa menindak hanya pihak Pertamina Patra Niaga yang mana mereka punya perjanjian kerja sama dengan pangkalan atau agen,” ujar Sri Hartini Nugraha kepada Inibalikpapan.com, Jumat (11/10/2024).

Lanjut Titin, biasa Sri Hartini Nugraha disapa, dimana para pengecer ini mendapatkan gas elpiji 3 kg dari pangkalan. Kemudian menjualnya lagi dengan harga cukup tinggi bisa berkisar Rp 35 ribu-Rp 45 ribu pertabung.

“Biar di kasih harga sama pengecer Rp 60 ribu pertabung, kita mau menindak tapi dasar hukumnya tidak ada,” kata Titin.

Sejauh ini belum menemukan daerah di Indonesia yang bisa mengatur penjualan dan harga gas elpiji 3 kg di tingkat pengecer, misalnya tertuang dalam Perda atau Perwali.

“Pertamina Patra Niaga juga hanya mengawasi penyaluran hingga tingkat pangkalan, sementara di pengecer bukan ranah mereka. Sedangkan pengecer mendapatkan gas elpiji 3 kg dari pangkalan,” jelasnya.

Sudah Sering Ditegur

Meski begitu, salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Balikpapan untuk menekan tingginya harga gas Elpiji 3 Kg. Ditingkat pengecer dengan cara melakukan operasi pasar.

“Operasi pasar gas elpiji 3 kg kita lakukan disetiap kelurahan yang sudah terjadwal,” ujar Titin.

“Setiap operasi pasar satu KK hanya boleh mendapat dua tabung gas elpiji 3 kg,” tambahnya.

Dimana operasi pasar ini dilaksanakan tanpa atau sedang ada kasus elpiji 3 kg mengalami kelangkaan. Yang terpenting mengusulkan ke pihak Pertamina Patra Niaga bersama agen atau pangkalan dalam hal penyediannya.

“Biasanya menjelang hari besar keagamaan, hari libur nasional yang panjang bertepatan dengan libur pengantaran. Disitu kami akan adakan operasi pasar,” jelasnya.

Terkait pangkalan yang menjual kepada pengecer, pihaknya tidak bisa menindak karena bukan ranahnya. Tapi menjadi ranah dari pihak Pertamina Patra Niaga.

“Teguran ke pengecer sudah sering kami lakukan, tapi kita tidak bisa menindak karena tidak ada aturan yang bisa kami jadikan pegangan,” tuturnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.