Elpiji 3 Kg Ditingkat Pengecer Naik, Picu Inflasi di Balikpapan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pada Oktober tahun ini, Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,05% (mtm), lebih rendah dibandingkan September kemarin yang mengalami inflasi sebesar 0,19% (mtm).
Sementara secara tahunan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan tercatat sebesar 1,93% (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (1,66%-yoy) maupun Kaltim (1,91%-yoy).
Asisten Deputi Perwakilan Bank Indonesia Kota Balikpapan Mahdi Abdillah mengatakan, inflasi pada bulan laporan disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok Perumahan.
“Air, listrik dan bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,17% (mtm), didorong kenaikan harga komoditas bahan bakar rumah tangga khususnya elpiji 3 kg di tingkat pengecer,” ujarnya
“Inflasi juga dipicu oleh naiknya harga komoditas bahan bangunan seperti seng, batu bata dan cat tembok,”
Inflasi juga terjadi pada kelompok pakaian dan alas kaki dengan andil 0,86% (mtm) didorong oleh kenaikan beberapa komoditas pakaian seperti celana panjang jeans pria, celana panjang katun pria, dan baju kaos berkerah pria
.Inflasi juga dialami oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman dengan andil 0,04% yang didorong oleh naiknya harga jasa penyediaan makanan dan minuman di tengah adanya pelonggaran aktivitas sosial.
Di sisi lain, terjadi deflasi di kelompok transportasi dengan andil 0,11% (mtm), didorong oleh menurunnya tarif angkutan udara yang memberikan andil 0.07% (mtm) serta komoditas mobil yang memberikan andil 0,04% (mtm).
Ke depan, beberapa faktor yang diperkirakan akan memberikan tekanan inflasi, diantaranya adalah naiknya tarif angkutan udara di tengah pelonggaran aktivitas social. Lalu Naiknya harga sayuran hijau di tengah curah hujan yang masih tinggi serta kenaikan harga komoditas ikan ikanan di tengah cuaca yang kurang kondusif.
Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dan berkolaborasi menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi.
“Serta memperkuat koordinasi guna menjaga inflasi tetap rendah dan stabil menuju sasaran 3% +- 1,” ujarnya
BACA JUGA