Hari Anak Nasional, IWSS Bersatu Ajak Masyarakat Tidak Diskriminasikan ABK

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Memperingati Hari Anak Nasional 23 Juli 2020 dan 1 tahun meninggalnya Ketua Umum IWSS Bersatu 22 Juli Almarhumah Hj Hasnah Kasim, Ikatan Wanita Sulawesi Selatan Bersatu kota Balikpapan mengundang perwakilan komunitas  Anak Berkebutuhan Khusus untuk berbagi bersama dengan Tema Anak Terlindungi Indonesia Maju.

Kegiatan digelar di kantor Penyandang Cacat kota Balikpapan, Jalan Telagasari dihadiri  Pembina IWSS Bersatu Arita Effendi dan Nurlena serta istri dari Ketua DPRD Yuli Abdulloh yang merupakan Dewan Penasehat  IWSS Bersatu kota Balikpapan, Kamis siang (23/7/2020).

Dalam kegiatan tersebut, diisi dengan hafalan Al Quran  Surat  Annaba yang dibawakan anak Raisa dan puisi oleh anak Rafi Rahmatullah.  Mereka adalah ABK yang kini memerlukan perhatian untuk pendidikan yang tergabung dalam Komunitas Ibu dan Anak Istimewa.

Saat kedua ABK menyampaikan kemampuannya dihadapan ibu-ibu, suasana hening bahkan tidak sedikit yang tunduk menetaskan air mata kasih sayang.

Selain itu, acara juga diisi dengan pembagian paket sembako bantuan presiden yang diberikan Hj Arita Effendi dan bingkisan kepada anak-anak berkebutuhan khusus dari IWSS Bersatu.

Ketua PLT IWSS Bersatu Andi Noorhasanah Oesman menjelaskan kegiatan ini selain untuk memperingati Hari Anak Nasional juga memperingati Meninggalnya 1 tahun Ketua Umum IWSS Bersatu Hj Hasnah Kasim.

“Kita setelah ini sore akan ziarah ke makam almarhum bersama anggota IWSS bersatu,” ujarnya.

Terkait hari Anak Nasional, Andiana sapaan akrabnya meminta semua pihak termasuk anak-anak untuk bisa menerima kondisi anak yang kurang sempurna seperti ABK ini.

“Tadi saya bincang dengan Anak Raisya katanya saya kalau di sekolah di Bully. Saya apresiasi kepada ibu-ibu yang berani tampil diri bahwa anak-anak tidak sempurna secara fisik, secara mental tapi ibu-ibu hebat mereka berani meneggakkan kepala besama anak-anak yang berkebutuhan khusus,” katanya lirih.

Menurutnya Jika bertemu ABK atau anak yang kurang fisik atau mental, janganlah mendiskriminasikan, anggaplah anak-anak ini sama dengan anak-anak lainya. “Hadirnya anak berkebutuhan khusus ini merupakan kehendak Allah bahwa kita juga harus memberikan kasih sayang kepada mereka. Saya tau peris bagaimana perjuangan ibu Nuri( Ketua Komunitas Ibu dan Anak Istimewa ) satu-satunya, upaya luar biasa, anaknya ini cerdas tapi untuk ukuran anak-anak seperti mereka. Mereka orang tua hebat yagn tidak malu menampilkan anaknya,”ujarnya.

Di Balikpapan ABK diperkirakan sekitar  300 anak dan pada acara ini diwakili 12 anak. Pada kesempatan tersebut Ketua Komunitas Ibu dan Anak Istimewa Nuri Cahyanti  meminta agar pemerintah kota atau pihak lain membantu adanya tempat belajar untuk anak-anak berkebutuhan khusus karena tumbuh kembang mereka tidak sama dengan anak normal.

“Memang ada sekolah inklusi tapi anak kami tidak bisa masuk karena IQ minimal 80, bisa komunikasi, sosialisasi dan anak kami belum bisa tahap itu,” katanya.

Dari Komunikasi dengan dinas Pendidikan  Balikpapan sejauh ini belum bisa dilakukan karena keterbatasan tempat, tidak memiliki kemampuan tenaga pengajar, perlunya kukirkulum khusus.

“Itu berat bagi kami karena kami tidak ada basic disitu buat kurikulum, cari pengajar. Kami berharap masih bisa dibantu agar anak-anak kami bisa mendapatkan pendidikan sesuai kemampuan. Kemampuan memang jauh untuk ingat satu huruf saja bisa 3 sampai 6 bulan,” ungkapnya dihadapan istri Wali kota, wakil Wali kota dan istri Ketua DPRD.

 

Dewan Pembina IWSS Bersatu Arita Effendi menyampaikan agar Komunitas ibu Anak Istimewa (Kontak WA) bisa menghubungi atau mendatangi DP3AKB Balikpapan yang didalamnya ada Puspayoga dan psikolog yang dapat membantu terapi anak-anak ABK ini.

“Selain itu dinkes punya klinik Yanmed di dekat RSKD disana secara spesifik anak-anak terapi secara rutin. Bapak ibu yakinlah bahwa Allah tidak pernah salah menitipkan ciptaan kepada ibu dan bapak,” katanya.

Anak-anak berkebutuhan Khusus ini berani lahir kedua karena ibu bapaknya merupakan malaikat-malaikat Allah yang mampu menjaga dan merawatnya dengan kasih sayang.

“ Memang tidak mudah jadi oang tua dari anak berkebutuhan khusus tapi kalau kita yakini bahwa orang yang dititipi ini merupakan kebahagian tersendiri bagi orangtua,”ucap Bunda PAUD nasional ini.

Usai kegiatan di Telaga Sari, IWSS Bersatu melanjutkan kegiatan ziarah ke makam Almarhumah Ketua Umum IWSS Bersatu Hj Hasnah Kasim di pemakaman Pupuk.

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.