Hari Ketiga Pasca Hilang Kontak KRI Nainggala, Oksigen Menipis

Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). [Antara/Syaiful Arif]/suara.com)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Hari ini Sabtu (24/03/2021), memasuki hari ketiga hilang kontak KRI Nanggala-402 kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) pada Rabu (21/04/2021), yang mengangkut 53 awak.

Upaya pencarian masih terus dilakukan. TNI AL bersama pihak terkait harus berpacu dengan waktu lantaran per-hari ini, KRI Nanggala-402 telah hilang kontak kurang lebih 72 jam. Estimasi batas cadangan oksigen

“Apabila kondisi black out mampu 72 jam, kurang lebih 3 hari, jadi saat kemarin hilang kontak pukul 3, (cadangan oksigen) bisa sampai hari Sabtu pukul 3, sehingga 72 jam, mudah-mudahan segera ditemukan sehingga cadangan oksigen masih ada,” ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono

Kapal selam buatan Jerman tahun 1977 itu dinyatakan hilang kontak dalam latihan penembakan torpedo Lokasi terakhir KRI tersebut terlacak di perairan Bali, dan diduga berada pada palung laut dengan kedalaman kurang lebih 700 meter.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad menyebut ada beberapa temuan yang mungkin bisa jadi titik terang keberadaan KRI Nanggala-402.

Riad menyebut ada titik magnet kuat dan tumpahan minyak di wilayah kurang lebih 40 km di Utara Celukan Bawang, Buleleng, Bali.”Jadi, sementara memang sampai saat ini memang belum bisa ditemukan secara pasti,” ujarnya

“Tetapi beberapa titik ini, mudah-mudahan dengan beberapa peralatan yang ada bisa segera ditemukan atau dijejaki bahwa itu adalah posisi dari KRI Nanggala 402,”

TNI sendiri telah mengerahkan 21 KRI lain untuk membantu proses penemuan lokasi KRI Nanggala tersebut. Namun hingga kini, hasil yang ditemukan adalah sedikit respon sonar pada lokasi yang sudah diperkirakan, serta jejak tumpahan minyak yang diduga kuat menjadi area KRI Nanggala 402 berada.

Sumber : suara.com

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.