Top Header Ad

Hasil Investigasi di Sulut Hanya Reaksi Ringan Pasca Divaksin AstraZeneca

Pedagang Pasar Klandasan saat menerima suntikkan pertama vaksin covid-19

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari menyatakan, telah mendapatkan laporan hasil investigasi empat orang di Sulawesi Utara (Sulut) hanya mengalami gejala ringan pasca divaksin AstraAzeneca.

“Kami sudah menerima Komda KIPI Sulawesi Utara, tentang adanya subjek yang menggigil, demam, dan pegal, sehingga terbit surat Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Utara untuk pemberhentian vaksin, setelah Komda KIPI mengkaji dan menginvestigasi bersama Badan POM, Kemenkes, WHO, dan UNICEF, ternyata reaksinya termasuk ringan,” ujarnya

Sementara Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Siti Nadia Tarmidzi, menuturkan, bahwa dalam memilih jenis vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi nasional, pemerintah mendengarkan saran dan masukan dari para ahli, termasuk dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan World Health (WHO).

“Hal itu dilakukan karena pemerintah hanya ingin menyediakan jenis vaksin yang aman dan efektif untuk seluruh masyarakat indonesia,” ujarnya

Medical Specialist WHO Indonesia Vinod Bura menjelaskan, Indonesia  menerima vaksin Astrazeneca yang mendapatkan standar keamanan tertinggi dari yang juga disetujui Badan POM yang menjamin keamanan dan khasiatnya.

“Vaksin memainkan peran penting dan jadi alat berguna untuk melawan pandemi. Jutaan vaksin sudah diamankan dan diberikan kepada orang-orang di seluruh dunia,” ujarnya

Ketua ITAGI Indonesia Sri Rezeki Hadinegoro menyebutkan, atas dasar tersebut, vaksin AstraZeneca bisa digunakan baik untuk golongan usia 18 tahun ke atas maupun kepada lansia

“Vaksin ini bisa diberikan pada usia 18 tahun dan juga untuk lansia, vaksin ini sangat baik untuk lansia, sangat aman, dan dapat menghasilkan Imunogenisitas yang sangat tinggi,” ujarnya.

Sebanyak 1,1 Juta vaksin AstraZeneca yang tiba di Indonesia bantuan dari COVAX facility, telah didistribusikan ke enam provinsi, yakni Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Maluku.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.