Hasil Monitoring, KPPU Kanwil V Akui Stok Oksigen Kosong dan Obat Terbatas
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Dalam menyikapi terus bertambahnya angka penderita Covid-19, KPPU Kanwil V telah melakukan monitoring terhadap jumlah stok dan harga jual Oksigen di Wilayah Kerja yang meliputi Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Pengumpulan data dan informasi didapatkan dari beberapa sampling Apotek, Toko Alat Kesehatan dan Distributor pada beberapa kota besar yang berada wilayah kerja KPPU Kanwil V.
Kepala Kantor Wilayah KPPU Balikpapan, Manaek Pasaribu mengatakan, monitoring telah dilakukan secara berkala dengan melakukan pendataan langsung maupun via telepon.
“Khusus untuk monitoring obat, KPPU Kanwil V juga melakukan perbandingan antara data stok obat yang ada pada website https://farmaplus.kemkes.go.id/ dan stok di masing-masing apotek yang terdaftar pada website tersebut,” ujar Manaek SM Pasaribu, (19/7/2021).
Untuk monitoring Oksigen ukuran 1m3 (lengkap), berdasarkan data dan informasi yang diterima KPPU Kanwil V, poin-poin yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut.
Penjualan oksigen ukuran 1m3 (lengkap) di Kota Balikpapan telah terjadi kenaikan harga yang semula harga paling murah Rp 1,4 juta/tabung, naik menjadi Rp 1,5 juta/tabung dengan jumlah stok yang sangat terbatas.
Penjualan oksigen ukuran 1m3 (lengkap) di Kota Samarinda telah terjadi kenaikan harga yang semula Rp 990 ribu/tabung, naik menjadi Rp 1,3 juta/tabung dengan jumlah stok yang sangat terbatas.
Penjualan oksigen ukuran 1m3 (lengkap) di Kota Pontianak telah terjadi kenaikan harga yang semula Rp1,5 juta/tabung, naik menjadi Rp 1,6 juta/tabung dengan jumlah stok yang sangat terbatas.
Penjualan oksigen ukuran 1m3 (lengkap) di Kabupaten Paser, Kota Tarakan, Kota Banjarmasin dan Kota Palangkaraya belum mengalami kenaikan harga, namun stok yang dapat dibeli oleh masyarakat umum sangat terbatas.
Adapun informasi dari beberapa Distributor Oksigen di Balikpapan yakni status saat ini sedang kosong dan stok sebelumnya difokuskan kepada Rumah Sakit dan Puskesmas.
“Disamping itu, stok regulator oksigen juga kosong Sejak tanggal 5 Juli 2021, beberapa Toko Alat Kesehatan di Balikpapan sudah mulai melakukan pemesanan regulator ke distributor, namun hingga 15 Juli 2021 masih belum ada kepastian kapan stok oksigen dan regulator akan tersedia kembali,” jelasnya.
Untuk monitoring Obat Penanganan Covid-19, berdasarkan data dan informasi yang diterima KPPU Kanwil V, didapati informasi bahwa pada 5 Juli 2021, didapatkan data rata-rata Apotek di wilayah kerja Kanwil V hanya menjual Azitromicin, Favipiravir dan Oseltamivir dengan harga yang bervariasi. Beberapa apotek pernah menjual obat tersebut diatas HET yang telah ditetapkan pemerintah dan stoknya sangat terbatas.
“Beberapa apotek konvensional memberikan informasi pemesanan obat Azitromicin, Favipiravir dan Oseltamivir sudah tidak dapat dilakukan karena distributor memprioritaskan distribusi ke Rumah Sakit dan Puskesmas terlebih dahulu,” akunya.
Sementara itu, berdasarkan data website https://farmaplus.kemkes.go.id/ jenis obat yang ada di Kalimantan hanya Azitromicin, Favipiravir dan Oseltamivir saja dan hanya tersedia di Apotek Kimia Farma. KPPU Kanwil V juga mencoba membandingkan data ketersediaan obat pada apotek di Kota/Kabupaten yang ada di website https://farmaplus.kemkes.go.id/ dan mengkonfirmasi pada apotek yang bersangkutan.
“Setelah dikonfirmasi, masih banyak apotek yang belum menjual dan belum memiliki stok obat yang dimaksud. Hal ini menunjukan bahwa antara data Kemenkes dan data dilapangan tidak koheren,” katanya.
Berdasarkan data dan informasi yang diterima pada 15 Juli 2021, di Balikpapan yang memiliki stok obat Azitromicin hanyalah Apotek Kimia Farma dan telah diberlakukan pembatasan jumlah pembelian yakni maksimal 10 tablet per orang. Sedangkan di Banjarmasin, selain membatasi jumlah pembelian, Apotek Kimia Farma juga mewajibkan pembeli untuk menunjukkan resep dokter dan hasil swab positif sebagai syarat pembelian obat Azithromicin dan Oseltamivir.
Dikatakan Manaek, KPPU Kawil V juga telah melakukan monitoring melalui marketplace. Bahwa penjual oksigen dan obat penanganan covid di Kalimantan via marketplace stok kosong.
“Kami mendapatkan informasi
Obat yang dapat didistribusikan dan stoknya tersedia adalah Azithromycin dan Favipiravir untuk Obat Oseltamivir stok kosong. Pendistribusian difokuskan kepada Rumah Sakit untuk harga jual sejak 3 Juli 2021 sudah mulai mengikuti HET,” akunya
“Sebelum ditetetapkan HET, harga jual Azithromicin dan Favipiravir melebihi HET. Azithromicin sebelumnya dijual dengan harga Rp 11 ribu/tablet dan saat ini HET 1.700/tablet. Sedangkan Favipiravir sebelumnya dijual dengan harga Rp 47 ribu/tablet dan saat ini HET Rp 22.500/tablet,” tambahnya.
Selain itu KPPU Kanwil V juga telah berkoordinasi dengan Puskesmas dan Satgas Covid-19 di beberapa kota. Saat ini masih belum ada hambatan terkait proses pengadaan Oksigen dan Obat bagi pasien covid yang ditangani, karena pasokan langsung didapatkan dari Dinas Kesehatan dan Distributor. Berdasarkan informasi dari beberapa puskesmas di Balikpapan, jenis obat yang diberikan kepada pasien covid yang sedang melakukan isolasi mandiri adalah Oseltamivir, Azithromycin, Enervon C, Holisticare Ester C, CDR Redokson dan belum menggunakan obat Ivermectin.
“Fokus distribusi yang mengutamakan Rumah Sakit akan menimbulkan hambatan baru bagi pasien isolasi mandiri. Pasien isolasi mandiri akan kesusahan mendapatkan obat terapi covid karena stok di Apotek sangat terbatas dan sulit didapatkan,” tutupnya.
BACA JUGA