Hasil Pantauan KPPU Balikpapan Ini Penyebab Tingginya harga Cabe dan Daging Ayam
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Harga sejumlah kebutuhan di pasar trasional Kota Balikpapan masih sangat tinggi. Diantaranya cabe maupun daging ayam.
Berdasarkan pantauan Kantor Wilayah (Kanwil) VI KPPU Balikpapan di Pasar Klandasan, harga cabai rawit mencapai Rp 90 ribu hingga Rp 120 ribu per kg pada Selasa (28/06/2022).
Penyebabnya diantaranya karena cuaca buruk yang menyebabkan beberapa petani gagal panen. Disamping tingginya permintaan. Khususnya dari Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menjadi pemsok utama di Kaltim.
Sementara, harga daging ayam terlihat mulai turun. Dari sebelumnya Rp 65.000 per ekor atau seberat 1,1 kg) pekan kemarin, saat ini menjadi Rp 60.000 per ekor atau seberat 1,8 kg.
Untuk mencari tahu penyebabnya, KPPU Balikpapan kemudian memanggil memanggil Perusahaan Inti Kemitraan Peternakan serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim.
Informasi awal penyebab distribusi day old chick (DOC)perusahaan pembibitan pada 20 April – 10 Mei 2022 tidak masuk ke peternak, sehingga berdampak pada produksi ayam yang berkurang.
Sehingga kondisi ini berdampak pada harga daging ayam di tingkat konsumen yang lebih tinggi dari biasanya.
Perusahaan Inti lainnya menyampaikan informasi kenaikan harga ayam lebih disebabkan faktor cuaca dan kualitas air yang kurang baik sehingga pengembangbiakan ayam tidak maksimal terutama terjadi pada bulan April – Juni.
Disamping itu, sistem kandang pada peternak mitra perlu dirubah dari sistem kandang open house menjadi close house untuk meningkatkan keberhasilan dalam pertumbuhan berat badan ayam potong.
Seperti yang dilakukan oleh peternak di Pulau Jawa yang sudah menerapkan sistem kandang close house mencapai 70-80% dari populasi peternak. Sedangkan di Kaltim hanya berkisar 5 -10 % dari pepolasi peternak yang ada.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim menyampaikan kemungkinan kenaikan harga ayam dikarenakan ada switching konsumsi konsumen dari daging sapi ke daging ayam dikarenakan adanya wabah Penyakit Mulut Kuku (PMK) dan faktor Peternak tidak menerima supply DOC dikarenakan adanya libur lebaran.
KPPU Balikpapan masih akan memanggil para pihak terkait lainnya seperti produsen, pengelola parent stock dan DOC, hingga peternak besar. Ini dilakukan untuk segera mengetahui penyebab harga daging ayam yang cenderung naik dalam 4 minggu belakangan ini.
KPPU Balikpapan juga akan terus memantau fenomena kenaikan komoditas ini, khususnya menyangkut jalur distribusi dari produsen sampai ke konsumen. Masyarakat juga diminta melaporkan jika ditemuan kecurigaan.
KPPU tidak akan ragu untuk melakukan pencegahan apabila terdapat pihak yang terbukti melakukan pelanggaran. Sebagian kenaikan harga bisa karena faktor legal, bisa juga tidak legal.
Sedangkan pantauan terkait harga minyak goreng curah dan kemasan yakni untuk minyak goreng curah distributor pertama Rp 230.000 per 18 liter atau Rp 12.800 per Liter. Distributor kedua Rp 260.000 per 18 liter atau Rp 14.500 per liter.
Adapun minyak goreng kemasan di beberapa retail modern dengan harga jual Rp 46.000 hingga Rp. 58.000 per 2 liter.
Stok minyak goreng curah dan kemasan khususnya di Kota Balikpapan tersedia, tidak terjadi kelangkaan dan terdapat penurunan harga pada minyak goreng curah dari minggu sebelumnya Rp 260.000 menjadi Rp 230.000 per 18 liter.
BACA JUGA