Top Header Ad

Hasil Survei, Sekitar 47 Persen Tak Puas Kinerja Presiden Jokowi dalam Penanganan pandemi Covid-19

Presiden saat meninjau kegiatan vaksinasi bagi pelajar yang digelar di SMA Negeri 3 Kabupaten Wajo
Presiden saat meninjau kegiatan vaksinasi bagi pelajar yang digelar di SMA Negeri 3 Kabupaten Wajo

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Hasil Survei menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penanganan pandemi covid-19 menurun.

Berdasarkan survei yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO)  menunjukkan tingkat persepsi kepuasan publik terhadap kinerja Presiden pada peride Desember 2021 presentasenya 51 persen.

Angka tersebut turun dari periode Agustus 2021 pesentasenya 52 persen. Sementara angka ketidakpuasan pada kinerja Presiden berada di angka 47 persen. Sedangkan 2 persen ragu-ragu.

 “Persepsi kepuasan publik terhadap kinerja Presiden dalam penanganan pandemi masih belum dominan, cenderung kian menurun jika dibandingkan dengan survei periode Agustus 2021,” ujar kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.co,

“Termasuk dalam hitungan detail turut terjadi penurunan pada bidang sosial, hukum dan politik. Bahkan, tingkat kepuasan publik pada kinerja Presiden berada di bawah persentase jumlah pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pemilu 2019,”

Sedangkan ketidakpuasan publik terhadap kinerja Wakil Presiden Maruf Amin mencapai 62 persen. Sementara yang memilih puas mencapai 31 persen dan sebanyak 7 persen menyatakan ragu-ragu.

“Bahkan bidang sosial sekalipun yang paling dekat dengan ketokohan Wapres cenderung konsisten menurun hingga di angka 27 persen. Kondisi ini menandai semakin banyak publik yang tidak percaya pada kapasitas Wapres Ma’ruf Amin,” ujarnya.

Sedangkan di bidang hukum dan politil. sebanyak 39 persen publik merasa puas dengan kinerja pemerintah. Adapun kepuasan publik bidang ekonomii 53 persen dan bidang sosial sebesar 48 persen.

“Kontribusi terbesar penurunan persepsi publik dari kinerja bidang politik dan hukum, juga terkait kinerja Kementerian Kesehatan yang hanya mampu memuaskan di angka 36 persen. Tentu ini disayangkan, bagaimanapun kerja Kemenkes paling disorot sepanjang pandemic,” ujarnya.

Suara.com

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.